PARIGI MOUTONG – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, 10 desa di Parigi Moutong terdeteksi stunting atau balita kekurangan gizi (balita pendek), yang disebabkan karena lingkungan yang tidak sehat.
”Jadi yang utama itu adalah kesehatan lingkungan keluarga, jamban keluarga, dan rumah sehat,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Parigi Moutong, dr. Revy Tilaar yang ditemui Songulara diruang kerjanya, belum lama ini.
Dia menjelaskan, kesehatan lingkungan ada tiga kriteria pertama, adalah kesehatan keluarga, lingkungan, akses air bersih dan rumah sehat. Dari sepuluh desa tersebut kata dia, yang terdapat stunting di antaranya, Desa Lobu, Kecamatan Palasa empat desa, Kecamatan Tinombo, Tinombo Selatan, dan satu desanya lagi di Kecamatan Ampibabo.
“Kemudian satu desa itu mendapat anggaran sebanyak Rp 75 juta untuk intervensi yang di kelolah oleh Dinas Kesehatan untuk keperluan sosialisasi dan lainnya,” jelasnya.
Menurut dia, dalam penanganan stunting ini pihaknya juga melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, fokus untuk menangani stunting.
“Jadi kami dalam penanganan stunting itu, ada sensitif dan ada spesifik,” ungkapnya.
Dijelaskannya, sensitif itu seperti Dinas PU menagani akses jalan, air bersih dan jamban keluarga. Kemudian Dinas Ketahanan pangan, menangani soal makan bergizi. Selanjutnya, Dinas Perikanan soal makan ikan yang bergizi, serta untuk urusan sekolahnya ditangani oleh Dinas Pendidikan.
“Jadi ada beberapa OPD yang terlibat untuk fokus. Selain fokus harus komitmen dan punya anggaran untuk penanganan stunting. Nah itu sensitif. Kalau spesifik kami yang menanganinya, mulai dari hamil atau sejak masih dalam kandungan, itu kami tangani sampai 2 tahun,” kata Revi.
Sebenarnya lanjut dia, lebih bagus lagi intervensi itu sebelum melakukan pernikahan.
“Gadis-gadis yang berumur mulai 13 hingga 20 tahun, kita intervensi lebih dulu seperti, pemisahan dini untuk status gizi,”.
Ia menambahkan, upaya pencegahan sejak dini itu penting, pasalnya stunting beda dengan penyakit lain yang bisa diobati dengan sekejap. Namun, membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Stunting itu gangguan gizi yang sifatnya kronis, mulai dari hamil sampai umur 2 tahun,” ujarnya.OPI