PLANO, Parigi Moutong – Berdasarkan data sementara yang dihimpun oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Parigi Moutong, ada sekitar 7000 rumah rusak yang terkena dampak akibat gempa bumi beberapa waktu lalu. Berdasarkan data tersebut, pemerintah daerah akan menindaklanjuti di tahun 2019 mendatang melalui Dirjen Penyedia Perumahan Kementerian PUPR.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Parigi Moutong, Irfannur Lamalindu yang ditemui media ini diruang kerjanya, belum lama ini.
“Kami koordinasi ke Jakarta beberapa waktu lalu, sudah mendapat lampu hijau untuk dianggarkan rumah yang rusak berdasarkan data-data akurat diawal atau pertengahan tahun 2019,” ujarnya.
Irfannur mengatakan, pendataan masih terus dilakukan oleh tim yang dibentuk pemerintah daerah, data itu kemudian diverifikasi ulang untuk memastikan kebenarannya. Pendataan rumah kata dia, harus berdasarkan nama dan alamat pemilik dibuktikan dengan gambar rumah kondisi terkini pasca gempa.
“Berdasarkan data terpadu sementara, rumah rusak baik ringan, sedang dan berat kurang lebih 7000 unit yang tersebar di 12 kecamatan namun tidak menutup kemungkinan data itu akan bekurang setelah dilakukan verifikasi.
Namun kata dia, diperkirakan tidak semua rumah rusak akan dicover melalui kementerian PUPR tetapi kemungkinan ribuan rumah lainnya akan dicover oleh beberapa Departemen yang telah diusulkan oleh sejumlah OPD terkait ke kementrian masing-masing.
“Hasil kordinasi kami di Dirjen Penyedia Perumahan hanya sekitar 1000 lebih rumah yang akan dibantu pada tahun 2019 nanti. Untuk setiap unitnya Rp17,5 juta, kemungkinan untuk rumah rusak ringan. Tapi akan ada juga untuk rusak berat atau bangun baru, cuman kami belum menerima informasi pastinya,” jelasnya.