PARIGI MOUTONG – Parigi Moutong menyatakan siap sebagai kabupaten mandiri benih jagung varietas unggulan, yang dikembangkan pemerintah melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parigi Moutong dan Badan Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng.
“Parigi Moutong siap dan tidak bergantung dengan daerah lain,” kata Kepala Dinas Pertanian Sulteng, Trie Iriany Lamakampali, saat panen jagung di Parigi Moutong, belum lama ini.
Trie mengatakan, lahirnya varietas unggulan jagung hibrida Bima 19 Uri ini menjawab tantangan ketersediaan benih di Parigi Moutong. Menurutnya, varietas unggulan ini sangat cocok dibudidayakan di wilayah Sulteng, apalagi produk tersebut merupakan produk anak bangsa yang patut dibanggakan.
“Kita harus mengisi penyediaan benih sendiri, jangan bergantung dengan bangsa lain,” ujarnya.
Sebelumnya kata Trie, Provinsi Sulteng ditarget luas lahan pertanian komoditi jagung untuk mengawal ketersediaan pangan nasional seluas 87.000 hektar. Setelah terjadi perubahan, pemerintah menaikan target itu menjadi 250.000 hektar.
“Hampir 54.000 hektar adalah benih yang diciptakan Litbang pertanian produk anak bangsa. Pengembangan produk ini baru berjalan tahun kedua” tuturnya.
Ia berharap, Pemkab Parigi Moutong terus melanjutkan upaya penyediaan benih varietas unggulan ini serta menambah areal penangkaran komoditi jagung demi keberlangsungan penyedian benih dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian. AKSA