PARIGI MOUTONG – Masyarakat Parigi Moutong diharapkan memiliki daya tangkal yang kuat dalam mengantisipasi pengaruh negatif radikalisme serta penyebaran berita hoax, yang dapat menimbulkan gejolak di masyarakat dan mengancam semangat jiwa kebhinekaan.
Ini dikemukakan Kapolres Parigi Moutong, AKBP Sirajuddin Ramly, saat membuka resmi Focus Group Discusion (FGD) antisipasi radikalisme dan berita hoax, disalah satu hotel di Parigi, Kamis (12/4).
FGD ini katanya, merupakan program Satgas Nusantara yang bertujuan untuk menjalin kemitraan antara Polri dan masyarakat. Selain itu, menjadi salah satu upaya guna meningkatkan rasa kebangsaan dan rasa nasionalisme.
Sementara, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Parigi Moutong selaku pemateri, Muslimin mengatakan, dalam menangkal berita hoax perlu melakukan tabayyun atau meneliti kebenaran suatu kabar. Sebab, tabayyun bisa menjadi penyaring diri sendiri dan masyarakat umum akan hal beredarnya sebuah kabar khususnya di media sosial.
Pada prinsipnya katanya, agama mengajarkan kepada setiap umatnya untuk saling mengasihi dan menghormati antar pemeluk agama lain.
“Tidak ada ajaran dari suatu agama manapun yang membenarkan adanya aksi kekerasan untuk mencapai suatu tujuannya,” katanya. AKSA