“Meski bukan pekerjaan yang mudah, namun kami tetap optimis predikat WTP dapat dicapai,”
PARIGI MOUTONG – Sekretaris Daerah (Sekda) baru, Ardi Kadir, optimis Parigi Moutong dapat meraih penilaian atau opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) tahun 2017.
Diketahui opini WTP merupakan penilaian tertinggi atas tata kelola keuangan suatu daerah atau instansi pemerintah dari BPK RI.
“Meski bukan pekerjaan yang mudah, namun kami tetap optimis predikat WTP dapat dicapai,” ujar Ardi Kadir kepada SonguLara, di rujab bupati, Rabu (9/8).
Pernyataan Ardi Kadir tersebut turut diaminkan Inspektur Inspektorat Parigi Moutong, Masdin, yang mendampinginya saat itu. Saat ini kata Ardi sapaan akrabnya, ada tiga hal yang menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi jika mau meraih predikat WTP, yaitu penyelesaian tagihan TP/TGR, pembenahan aset daerah, dan penertiban atas kepatutan pengelolaan keuangan pada setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Ketiga permasalahan yang saya sebutkan tadilah yang menjadi penyebab Parigi Moutong selalu gagal meraih predikat WTP dari BPK ,” jelas Ardi.
Olehnya kata Ardi, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, agar target yang dimaksud dapat terealisasi pada tahun 2017 ini. “Butuh komitmen dari seluruh pihak, tujuan meraih predikat WTP tak mungkin terwujud, jika kita jalan sendiri – sendiri,” tandas Ardi.
Sekedar mengingatkan, sejak dimekarkan tahun 2002 lalu, belum sekalipun Kabupaten Parigi Moutong meraih predikat WTP. Bahkan pada tahun 2007 hingga 2009, Kabupaten Parigi Moutong tiga tahun berturut-turut mendapatkan opini disklaimer dar BPK RI. Disklaimer merupakan predikat terburuk dari BPK RI. Saat ini oleh BPK RI, tata kelola keuangan Kabupaten Parigi Moutong, paling tinggi meraih predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP). RUDI MARTISANDI