Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
  • Login
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • PENDIDIKAN
  • EKONOMI
  • SPORT
  • LAINNYA
    • Kesehatan
    • Unik
    • Pariwisata
Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
Home Daerah

Waspada Difteri, Tenaga Medis Digenjot Vaksinasi Warga

Redaksi Songulara by Redaksi Songulara
19 Mei 2017
A A

PARIGI MOUTONG– Pasca positifnya salah satu pasien anak usia 11 tahun dari desa Toribulu mengidap penyakit tenggorokan mematikan atau suspect difteri, saat dirawat di RSUD Anuntaloko Parigi, tenaga medis di seluruh Puskesmas dan pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Parigi Moutong, digenjot melakukan pemberian suntik vaksin kepada warga diseluruh wilayah Parigi Moutong.

Bahkan, setelah penemuan pasien tersebut, tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan WHO bertindak cepat melakukan pencegahan penyebaran virus difteri di wilayah Kabupaten Parigi Moutong. Tim memberikan vaksin dan obat kepada keluarga dan warga yang dekat dengan pasien suspect difteri.

Sebelum memvaksinasi, tim dari Kemenkes dan WHO berjumlah tujuh orang itu juga sudah memantau kondisi pasien dan menyuntikan obat Anti Difteri Serum(ADS).

Baca Juga

Dikbud Parigi Moutong Gelar Diskusi Terpumpun Ragam Hias Daerah

Polres Parigi Moutong Ungkap Kasus Tindak Asusila terhadap Anak, Terjadi Sepuluh Kali di Kebun Desa Olaya

Polres Parigi Moutong Ungkap Kasus Pencurian di Dua Kecamatan, Kerugian Capai Rp408 Juta

Subdit Surfeland dan Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Kemenkes RI, Edy Purwanto SKM MKes mengatakan, suspect difteri terhadap salah seorang warga Parigi Moutong mendapat perhatian serius dari Kemenkes.

Karena ini merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB) suspect penyakit mematikan dan itu baru pertama kali terjadi di Kabupaten Parigi Moutong. Jika tidak segera ditangani dan dilakukan pencegahan akan berakibat fatal.

Penyakit difteri dapat dicegah dengan imunisasi. Dengan ditemukannya suspect difteri pada anak itu, kemungkinan ada masalah dalam proses imunisasi di Kabupaten Parigi Moutong. Sebab jika anak diimunisasi secara lengkap, maka daya tahan atau kekebalan tubuhnya akan kuat dan tidak mudah terserang difteri.

Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai SE mengaku, mendukung sepenuhnya upaya Tim Kemenkes dan WHO yang sudah melakukan vaksinasi dan memberikan obat ke seluruh warga yang berdomisili di sekitar kediaman pasien.

“Saya juga sudah divaksin. Menanggapi kejadian ini, kami sudah melakukan rapat dengan pihak Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan untuk membahas langkah lebih lanjut. Pihak Kemenkes akan memberikan vaksin secara massal agar virus penyakit tidak menyebar,” ujar Badrun.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, tim dari WHO masih melakukan penelitian di sekitar tempat tinggal pasien. Sedangkan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel darah dan lendir pasien yang sudah dikirim ke Surabaya dan belum diketahui hasilnya.

“Menurut laporan kondisi pasien berangsur membaik setelah mendapat suntikan ADS dan perawatan instensif di RSUD Anuntaloko. Pasien dirawat di ruang isolasi sebagai upaya pencegahan penyebaran virus penyakit berbahaya tersebut. Kami sudah menginstruksikan seluruh Puskesmas segera melaporkan  apabila ada warga mengalami gejala penyakit difteri, sehingga dapat segera diantisipasi,” terangnya.

Sekadar diketahui, difteri merupakan penyakit menular mematikan yang menyerang saluran pernafasan bagian atas (tonsil, faring dan hidung) dan kadang menyerang pada selaput lendir dan kulit. Penyakit itu disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Parigi Moutong, dr Revi Tilaar mengatakan, penderita virus difteri awalnya terjadi dari Surabaya. Diperkirakan sejak tahun 2015, virus itu sudah masuk di Sulawesi Tengah yakni di Kabupaten Luwuk dan Kabupaten Tojo Una-una, dan tahun 2017 ini baru masuk di Kabupaten Parigi Moutong.

Selain divaksinasi, penanganan penderita juga dibarengi dengan pemberian obat selama enam hingga tujuh bulan. Penyakit ini bisa disembuhkan, asal penangannya cepat dilakukan. Gejala difteri dapat diindentifikasi langsung berupa lingkaran putih yang muncul pada langit-langit rongga mulut, yang selanjutnya muncul pembesaran seperti amandel dan mengakibatkan penderita sulit menelan.

“Pembesaran berupa amandel itu berisi darah, jika dipegang pasti akan pecah. Parahnya lagi, pengidapnya akan sulit menelan apa saja, jangankan makanan, untuk menelan air saja sudah tidak bisa,” terangnya. FHARA

ShareTweet
Previous Post

Bunda Harapan Bangsa Sekolahkan Anak Putus Sekolah

Next Post

Wisata Pulau Pasir Putih Boyantongo Kembali Dibenahi

Artikel Lainnya

Dikbud Parigi Moutong Gelar Diskusi Terpumpun Ragam Hias Daerah

Dikbud Parigi Moutong Gelar Diskusi Terpumpun Ragam Hias Daerah

13 November 2025
Polres Parigi Moutong Ungkap Kasus Tindak Asusila terhadap Anak, Terjadi Sepuluh Kali di Kebun Desa Olaya

Polres Parigi Moutong Ungkap Kasus Tindak Asusila terhadap Anak, Terjadi Sepuluh Kali di Kebun Desa Olaya

13 November 2025
Polres Parigi Moutong Ungkap Kasus Pencurian di Dua Kecamatan, Kerugian Capai Rp408 Juta

Polres Parigi Moutong Ungkap Kasus Pencurian di Dua Kecamatan, Kerugian Capai Rp408 Juta

13 November 2025
Bupati Erwin Burase: Tambang Ilegal Ancaman Nyata bagi Ketahanan Pangan

Bupati Erwin Burase: Tambang Ilegal Ancaman Nyata bagi Ketahanan Pangan

13 November 2025
Kapolres Hendrawan Ajak Anggota Tingkatkan Mutu Pelayanan untuk Kepuasan Masyarakat

Kapolres Hendrawan Ajak Anggota Tingkatkan Mutu Pelayanan untuk Kepuasan Masyarakat

12 November 2025
Bupati Parigi Moutong Salurkan Bantuan Pangan Nasional untuk 42 Ribu Keluarga

Bupati Parigi Moutong Salurkan Bantuan Pangan Nasional untuk 42 Ribu Keluarga

12 November 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Dikbud Parigi Moutong Gelar Diskusi Terpumpun Ragam Hias Daerah

Dikbud Parigi Moutong Gelar Diskusi Terpumpun Ragam Hias Daerah

13 November 2025
Polres Parigi Moutong Ungkap Kasus Tindak Asusila terhadap Anak, Terjadi Sepuluh Kali di Kebun Desa Olaya

Polres Parigi Moutong Ungkap Kasus Tindak Asusila terhadap Anak, Terjadi Sepuluh Kali di Kebun Desa Olaya

13 November 2025
Polres Parigi Moutong Ungkap Kasus Pencurian di Dua Kecamatan, Kerugian Capai Rp408 Juta

Polres Parigi Moutong Ungkap Kasus Pencurian di Dua Kecamatan, Kerugian Capai Rp408 Juta

13 November 2025

Terpopuler

  • Rest Area Ogomolos Diresmikan, Wujud Pembangunan Terintegrasi Pemkab Parigi Moutong

    Rest Area Ogomolos Diresmikan, Wujud Pembangunan Terintegrasi Pemkab Parigi Moutong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bapenda Parigi Moutong Targetkan Penerapan Pajak Air Tanah 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Parigi Moutong Tegaskan Komitmen Berantas Illegal Fishing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Parigi Moutong Salurkan Bantuan Pangan Nasional untuk 42 Ribu Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kejari Parigi Moutong Tetapkan Kades Auma Tersangka Korupsi Dana Desa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
FOLLOW US

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In