PARIGI MOUTONG – Mengantisipasi ketidakstabilan server Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Parigi Moutong, inisiatif menempatkan servernya di Jakarta.
Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong sebelumnya, Nurchalis Lauselang mengatakan, kerjasama ini hanya terkait penyewaan penempatan server di Perusahaan sawasta yang ditunjuk.
Server yang ditempatkan ini kata dia, masih tetap milik Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali.
“Bukan servernya yang kita sewa, tapi lokasi penempatannya,” kata Nurhalis kepada Songulara, belum lama ini.
Kerjasama ini terhitung sejak bulan Desember 2016. Kerjasama yang dibangun ini menggunakan sistem kontrak pertahun, dimana pembayarannya lokasinya dibayar setiap bulan berjalan.
“Kami hanya mengeluarkan anggaran Rp9 juta perbulan untuk penempatan server,” katanya. Sewaktu server tersebut masih ditempatkan di Parigi, pihaknya mengeluarkan biaya Rp5 juta untuk bayar internet. Hanya saja resiko tersebut terkadang terkendala dengan listrik tiba-tiba mati mendadadak saat proses.
Apabila listrik mati, maka proses lelang dan kerja-kerja LPSE katanya juga ikut terganggu. Kondisi itu tentunya sangat merugikan pihak pengguna yang ingin melakukan proses penawaran lelang.
Kebijakan ini diambil untuk meminimalisir gangguan, khususnya saat kendala kelistrikan. Diketahui bersama listrik di Kabupaten Parigi Moutong dan Sulteng pada umumnya kerap bermasalah, dan konsidi itu berdampak pada ULP. FHARA