PARIGI MOUTONG – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman MP, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (1/11).
Selain berdialog dengan petani, Menteri kelahiran Bone Sulawesi Selatan itu juga menyaksikan panen raya padi di areal sawah seluas 420 hektar di Desa Kasimbar Palapi Kecamatan Kasimbar.
Melihat besarnya potensi pertanian di Kabupaten Parigi Moutong, Mentan menjanjikan akan membantu cetak 500 hektar sawah baru. Ia juga berjanji akan memberikan bantuan 1 unit Excavator berukuran besar, Traktor Roda 4 sebanyak 4 unit yang akan dikelola melalui sistem brigade, bantuan untuk 100 hektar budidaya bawang putih lokal varietas Tinombo yang merupakan tanaman unggulan Kementan saat ini serta Dryer (Pengering Gabah) bagi RMU (gilingan).
Pada kesempatan itu, secara simbolis Mentan juga memberikan sejumlah bantuan kepada petani berupa 1 ton benih padi varietas Mekongga dan benih jagung varietas bima uri sebanyak 300 kg, bantuan benih gratis tanaman perkebunan kepada Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 1.738.750 batang seluas 6.630 hektar dengan total lebih dari Rp15,8 miliar. Mentan juga memberikan bantuan Bibit Kelapa 48 ribu batang, Kakao 420 ribu batang dan cengkeh 39 ribu batang.
Bupati Samsurizal Tombolotutu pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada Mentan yang telah memberikan perhatian kepada Kabupaten Parigi Moutong. Menurutnya, meskipun daerah ini baru saja dilanda musibah gempa namun masih bisa memberikan nilai tambah bagi produksi pertanian di Sulawesi Tengah.
“Terima kasih Pak Menteri sudah bersedia berkunjung ke daerah kami. Meskipun Sulawesi Tengah, Palu, Sigi, Donggala baru saja dilanda gempa serta Kabupaten Parigi Moutong ikut mengalami dampaknya, tetapi daerah ini bisa bangkit. Kita buktikan kesulitan pertanian di Sulawesi Tengah bisa diatasi Parigi Moutong”, kata Samsurizal.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memuji potensi pertanian yang dimiliki Parigi Moutong yang menurutnya terbilang unik di dunia. “Ini potensi luar biasa, ada sesuatu yang unik dimiliki Parigi Moutong, lahan di daerah tidak pernah kering dan ini harus dimanfaatkan,” ujarnya saat melakukan doorstop dengan sejumlah media disela-sela kunjungan itu.
Menurut Mentan, kalau lahan di daerah ini tidak pernah kering, harusnya petaninya kaya. “Ada air ada kehidupan, ada benih ada kehidupan. Harusnya itu dimanfaatkan. Oleh karena itu kalau mau kaya jadilah petani,” kata Mentan.
Menurutnya, dulu mindset masyarakat menjadi petani itu miskin. “Paradigmanya sekarang kita balik, negara lain kami sudah keliling, kami ke German kami ke Eropa, kemarin kami baru pulang dari Taiwan dan Hanoi. Disana yang kaya adalah petani, karena 1 biji jagung ditanam menjadi 2 tongkol. Mana ada bisnis 400 persen. Tapi berhasilnya jagung ada di ujung kaki. Kalau malas tidak akan berhasil.” Paparnya.
Dia lalu mencontohkan beberapa negara yang hanya diberikan 1 musim musim hujan dalam enam bulan tetapi bisa memberikan hasil pertanian yang besar. “Di negara lain, Allah hanya berikan hujan 6 bulan, cahaya matahari 6 bulan selebihnya salju dan tidak bisa tanam tapi mereka bisa ekspor bahkan lebih memberikan kepada negara lain,” ungkapnya.
Mentan mengajak masyarakat untuk terus memaksimalkan potensi yang dimiliki sehingga bisa memberikan income bagi perekonomian. “Tadi Pak Bupati cerita Parigi Moutong ini sudah mengirim berasnya sampai ke Papua. Petani disini petani hebat, Tapi kalau bisa tambah dua kali lipat”. Pesannya.
Menteri Pertanian RI tiba di Bandara Mutiara Sisaljufri Palu, Kamis (1/11) sekitar pukul 09.30 menggunakan pesawat komersial. Mentan lalu melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Parigi Moutong dengan menggunakan helikopter. Tiba di desa Pesona Kecamatan Kasimbar, Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK itu dijemput Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu dan langsung menuju ke lokasi acara. **