Oleh: Jeprin S. Paudi (Humas Pemda Parigi Moutong)
JAWA BARAT – Menginap di hotel berbintang mungkin sudah biasa dilakukan oleh para pejabat. Tapi bagaimana jika mereka menginap di tenda tenda dome, tentu hal itu jarang bahkan mungkin tidak pernah dilakukan.
Inilah yang dilakukan Bupati H Samsurizal Tombolotutu bersama Ketua TP-PKK, Sekda, sejumlah Kepala OPD dan stakeholder di Kabupaten Parigi Moutong. Sejak Rabu (22/11) malam mereka menginap di Campsite Rakata Tanakita Adventure Desa Gede Pangrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Di areal seluas 4 hektar ini, Bupati bersama rombongan mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan, diantaranya Workshop dan Outbond.
Menginap di tempat ini, setiap peserta harus merogoh kocek sebesar Rp550 ribu per malam dan mendapat fasilitas mulai dari tenda, breakfast, lunch, dinner, snack, free flow coffee, tea dan wifi.
Sejak tiba pukul 11.30 Wib, rombongan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong ini langsung disuguhi kuliner khas Sukabumi sup bakso. Di tempat ini ada tiga area yang telah disiapkan pihak Rakata membangun tenda dome, yaitu area Tupai, Elang dan Jangkrik. Total ada sekitar 38 tenda yang digunakan rombongan Pemda menginap dengan jumlah peserta sekitar 77 orang. Tidak semua OPD, sebagian besar adalah kalangan Swasta seperti Perbankan dan Kontraktor. Setiap tenda diisi oleh 2 orang peserta.
Di salah satu area Tupai, terlihat ada sekolompok pemuda yang bermain musik akustik. Mereka memang disiapkan khusus untuk menghibur para tamu. Di tengah tempat duduk berbentuk lingkaran ada api unggun untuk penghangat badan.
Udara dingin dan pemandangan indah membuat para peserta betah berada di tempat ini.
Bupati H. Samsurizal Tombolotutu mengaku sengaja mengajak OPD dan stakeholder di Parigi Moutong menginap di tempat ini, tidak hanya sekadar bersenang senang tapi ia ingin ada transfer pengetahuan, apa yang telah berhasil dikembangkan oleh warga Sukabumi di Rakata bisa diimplementasikan di Kabupaten Parigi Moutong. Salah satunya adalah campsite yaitu area camping ground yang didirikan dan dikelola oleh Warga setempat di alam terbuka.
Bupati menyebutkan, sesuai hasil survei tim Rakata ke Kabupaten Parigi Moutong belum lama ini ada beberapa spot destinasi wisata di Parigi Moutong yang menarik dikembangkan, diantaranya Air Terjun Olonggata di Moutong, Air Terjun dan Tebing Likunggavali di Marantale, Danau Bolanosau di Santigi, Air Panas Tolole di Ampibabo dan Bukit PMK.
Bupati mengaku untuk mendukung Pariwisata di Parigi Moutong ia sudah beberapa kali mengajak investor membangun hotel berbintang, namun semua menyatakan tidak sanggup karena tingkat hunian yang terbatas karena pengunjung lebih memilih Kota Palu sebagai tempat menginap. Karena itu katanya yang paling cocok diterapkan membangun penginapan adalah dengan konsep camping ground seperti yang dilakukan di Rakata.
“Ini tidak memiliki modal yang besar dan itu bisa dilakukan secara patungan, masyarakat bisa kita berdayakan. Konsepnya sangat alami dan sangat cocok diterapkan di Parigi Moutong karena alam kita tidak kalah menarik dengan yang ada disini,”kata Samsurizal
Beberapa peserta mengaku cukup nyaman menginap di tenda dome. Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Ardi Kadir SPd MM mengatakan cuaca di Rakata sangat mendukung menginap di tenda dome.
“Suasananya sangat bagus. Kita datang malam hari, begitu bangun tidur langsung kelihatan pemandangan Kota Bogor dan Kabupaten Sukabumi,”akunya.
Kamis (23/11) pagi, setelah sarapan, para peserta mengikuti outbond. Keseruan terlihat saat Panitia mengajak peserta adu kekompakan dan kebersamaan. Mulai dari bernyanyi, memperagakan bentuk tugu Pancoran, bunga matahari, berjalan menggelinding menyerupai roda excavator dengan alat bantu terpal hingga lomba barisan terpanjang menggunakan media seperti tali sapatu, sendal, celana, handphone. Bahkan enam kelompok yang mengikuti lomba itu rela melepas bajunya hanya untuk memcapai barisan terpanjang.Lomba ini dimenangkan kelompok Ketua TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong. Instruktur Outbond Rahman Satria Adi mengatakan, lomba sederhana itu dilakukan untuk menguji kekompakan dan kebersamaan diantara peserta “Untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan kekompakan. Tentu harus ada kebersamaan,”katanya. Usai mengikuti outbond, peserta menerima materi workshop pengembangan destinasi, manajemen pengelolaan dan promosi wisata. Siang ini peserta akan mengikuti Flying Fox, Arung Jeram serta menelusuri hutan dan sungai di desa yang mayoritas di huni suku Sunda itu. *