PARIGI MOUTONG – Upaya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Parigi Moutong dalam memperkuat sinergi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memaksimalkan potensi retribusi daerah mendapat respon positif dari legislatif. Wakil Ketua DPRD Parigi Moutong, Taufik Borman, SE, menyatakan dukungannya terhadap langkah strategis tersebut dan menilai integrasi lintas sektor sebagai kunci untuk memperkuat struktur fiskal daerah ke depan.
Tanggapan ini disampaikan Taufik menyusul pernyataan Kepala Bapenda, Mohammad Yasir, yang tengah mendorong penguatan tata kelola pendapatan melalui forum koordinasi rutin dan pengembangan sistem digital pengelolaan retribusi daerah.
“Saya sangat mengapresiasi langkah Bapenda yang tidak hanya fokus pada angka capaian, tapi juga membenahi sistem dari hulu ke hilir. Sinergi OPD adalah pondasi penting untuk mengubah wajah PAD Parigi Moutong ke arah yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujar Taufik saat ditemui usai rapat dengar pendapat di Kantor DPRD, Senin (28/7).
Menurut Taufik, selama ini banyak potensi retribusi yang tersebar di OPD teknis seperti Dinas Perikanan, Pertanian, dan Perhubungan, namun belum dikelola secara terintegrasi. Dampaknya, penerimaan daerah dari sektor-sektor vital tersebut belum mampu menopang pembangunan secara mandiri.
“Kalau setiap OPD jalan sendiri-sendiri, potensi PAD akan bocor atau tercecer. Tapi kalau dikumpulkan dalam satu sistem digital yang transparan, kita bisa tahu sektor mana yang aktif, mana yang stagnan, dan apa penyebabnya,” tambahnya.
Politisi Partai Demokrat itu juga menilai bahwa pengembangan sistem aplikasi digital seperti yang tengah digagas Bapenda merupakan langkah tepat di era modernisasi pemerintahan daerah. Baginya, digitalisasi tidak hanya memberi efisiensi, tapi juga memperkuat akuntabilitas publik.
“DPRD akan mendorong agar anggaran untuk penguatan sistem informasi pajak dan retribusi ini menjadi prioritas. Selama transparan dan memberi dampak nyata, kita akan kawal penuh,” tegasnya.
Taufik juga berharap, dengan sistem baru ini, potensi PAD dari sektor jasa lingkungan, pariwisata lokal, pasar, dan pelabuhan perikanan dapat dimaksimalkan secara optimal. Apalagi di tengah keterbatasan dana transfer pusat, daerah dituntut lebih mandiri membiayai program strategis, terutama untuk pembangunan pedesaan, pertanian, dan layanan publik.
“Kemandirian fiskal bukan pilihan lagi, tapi keharusan. Dan langkah awalnya adalah memastikan retribusi dan pajak daerah dikelola dengan jujur, cerdas, dan bersama-sama,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bapenda Parigi Moutong tengah menggagas sistem aplikasi pusat kendali penerimaan retribusi lintas sektor. Sistem ini akan memuat integrasi data real time dari OPD pengelola retribusi, disertai dengan validasi bukti setor dan capaian harian. Langkah ini disebut sebagai bagian dari implementasi strategi keempat dalam Renstra Bapenda 2024–2026, yakni Integrasi Tata Kelola Pendapatan. *