PARIGI MOUTONG – Di tengah sorotan dan kritik yang datang dari berbagai arah, Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, tetap tampil dengan sikap yang menyejukkan. Alih-alih merasa terganggu, ia justru menegaskan bahwa kritik adalah bagian penting dari perjalanan pemerintahannya.
Erwin bahkan memberikan perumpamaan sederhana yang sarat makna tentang program pemerintah daerah yang sudah baik, namun tetap menuai kritikan. “Seperti jalan yang sudah mulus tapi tetap dipasangi polisi tidur agar kita tidak terlena. Begitu pula dalam pemerintahan, kritik itu adalah pengingat, bukan penghalang,” ucapnya.
Erwin mengaku tetap siap untuk dikritik. Baginya itu tidak jadi masalah karena kritik adalah sarana evaluasi bagi pemerintah agar bekerja lebih baik.
Ia mengaku telah menyampaikan hal itu berulang-ulang kepada anggota DPRD dan kepada siapapun untuk mengkritik pemerintah kalau memang ada sesuatu yang perlu dikritisi.
“Silakan kritik saya, kritik pemerintah ini. Asal kritik itu benar-benar bermaksud untuk membangun, tidak bermaksud mencari kesalahan, silahkan. Kritik itu seperti teguran hidup, yang membuat kita semakin dewasa dan mawas diri,” tutur Erwin dengan nada tulus saat menghadiri Launching Bantuan Gas LPG 3 Kg di Auditorium Kantor Bupati, Rabu (27/8).
Dibalik keterbukaan terhadap kritikan, Erwin juga mengungkap tantangan besar yang kini dihadapi daerah. Keterbatasan anggaran akibat kebijakan pusat menjadi batu sandungan. Tetapi, dengan semangat pantang menyerah, ia bersama jajaran tetap berjuang meningkatkan pendapatan asli daerah, sambil mengetuk pintu pemerintah pusat agar program-program untuk rakyat tak terhenti.
Salah satu bukti nyata adalah program bantuan isi ulang Gas LPG 3 Kilogram. Saat ini sebut Erwin, sebanyak 20 ribu keluarga telah merasakan manfaatnya. Ke depan, program itu ditargetkan menjangkau 30 ribu keluarga dengan bantuan setiap bulan. Bahkan ia akan berupaya untuk memprogramkan dua kali isi ulang gas dalam sebulan untuk setiap rumah tangga.
“Doakan bersama, agar rencana ini bisa terwujud. Saya ingin rakyat kita benar-benar merasakan kehadiran pemerintah, meski dengan segala keterbatasan yang ada,” ungkapnya penuh harap.
Di akhir sambutannya, Erwin mengajak seluruh pihak, DPRD, stakeholder, hingga aparat desa untuk bergandengan tangan memperkuat persatuan demi kemajuan Parigi Moutong.
“Mari kita utamakan program yang langsung menyentuh rakyat. Bersama-sama, kita bangun Parigi Moutong agar semakin maju, mandiri, dan menjadi kebanggaan kita semua,” tegasnya dengan semangat.
Dengan sikap dan komitmen yang kuat untuk menempatkan rakyat sebagai prioritas, Erwin Burase kembali menegaskan bahwa kepemimpinan sejati bukan soal kebal kritik, melainkan menjadikan kritik sebagai energi untuk terus bergerak maju.*
Comments 1