Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
  • Login
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • PENDIDIKAN
  • EKONOMI
  • SPORT
  • LAINNYA
    • Kesehatan
    • Unik
    • Pariwisata
Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
Home Daerah

Irigasi Jebol, Ratusan Hektar Sawah di Kecamatan Ampibabo Tak Tergarap

Redaksi Songulara by Redaksi Songulara
25 Juli 2025
A A
Irigasi Jebol, Ratusan Hektar sawah di Ampibabo Tak Tergarap

PARIGI MOUTONG – Petani padi di Kecamatan Ampibabo tidak bisa lagi menggarap ladang sawahnya, hal itu dikarenakan saluran irigasi utama yang mengairi lahan persawahan mengalami kerusakan sejak pertengahan tahun 2024. Akibatnya, ratusan hektar sawah tak tergarap dan ratusan petani kehilangan mata pencahariannya.

“Kerusakan terjadi sejak Mei 2024 saat banjir besar menghantam pintu air utama. Salurannya tersumbat, distribusi air terhenti total, dan irigasi tidak bisa difungsikan kembali,” ujar Benyamin, penjaga pintu saluran irigasi Desa Tombi, Rabu (23/7).

Ia menjelaskan, sistem irigasi Tombi sebelumnya menjadi sumber pengairan utama bagi sekitar 745 hektare lahan sawah yang tersebar di lima desa, yakni Tombi, Sidole, Sidole Barat, Paranggi, dan Ampibabo. Namun sejak pintu air jebol, aliran air ke seluruh jaringan irigasi terputus total.

Ia juga mengungkapkan, penurunan debit Sungai Tombi memperparah kondisi. Ia menduga hal itu disebabkan oleh adanya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah hulu. Pelaku tambang disebut memalangi aliran sungai untuk kepentingan penambangan, tanpa mempertimbangkan dampaknya bagi masyarakat di hilir.

Baca Juga

Polres Parigi Moutong Akan Terima Bantuan 7 Ton Benih Jagung Dari Dinas TPHP

Dinas TPHP Catat 150 Hektare Sawah Terendam, Puluhan Hektare Dipastikan Rusak

Dukung Swasembada Pangan, Polres Parigi Moutong dan Pemda Tanam Jagung Serentak

“Kalau dibiarkan, air yang nanti mengalir ke sawah bisa tercemar merkuri dan raksa dari tambang. Ini bukan cuma soal air tidak ada, tapi juga soal pencemaran jangka panjang,” ujarnya.

Kerusakan ini, berdampak langsung pada petani setempat, termasuk Zainal Abidin, anggota Kelompok Tani Sungulara di Desa Tombi. Ia mengaku, tak lagi bisa menggarap lahan sawahnya seluas tiga hektare karena tidak ada pasokan air.

“Sawah kami kering dan retak. Sudah lebih dari setahun kami tidak bisa tanam padi. Padahal biasanya satu hektare bisa menghasilkan dua ton beras,” ujarnya.

Ia menyebut, total lahan kelompok tani mereka mencapai 80 hektare. Dengan tidak adanya pengairan, potensi kehilangan produksi mencapai 160 ton beras per musim tanam.

Beberapa petani mencoba beralih menanam tanaman kering seperti nilam dan jagung, namun banyak pula yang memilih merantau karena tidak lagi dapat menggantungkan hidup dari bertani.

“Kami sudah lapor ke pemerintah desa dan ke dinas, tapi belum ada tanggapan. Katanya waktu itu tunggu pelantikan presiden dulu. Tapi sekarang juga belum ada kabarnya,” keluh Zainal.

Berdasarkan keterangannya, laporan terkait kerusakan telah disampaikan ke Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPRP Kabupaten Parigi Moutong. Namun hingga kini, belum ada langkah perbaikan yang terealisasi.

Warga berharap ada penanganan serius, termasuk terhadap aktivitas tambang ilegal yang memperparah kerusakan dan mengancam ekosistem pertanian.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Sapras) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Parigi Moutong, Aristo, mengatakan bahwa persoalan irigasi induk merupakan kewenangan Dinas PUPRP setempat, sehingga tidak bisa ditangani langsung oleh instansinya.

“Kami belum lakukan langkah koordinasi dengan Dinas PUPRP Parigi Moutong, karena informasi ini juga baru saya dengar. Itu masih menjadi kewenangan mereka,” ujarnya.

Meski begitu, ia menyatakan pihaknya akan melakukan peninjauan ke Kecamatan Ampibabo untuk kemudian menyampaikan laporan ke Dinas PUPRP.

Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Dinas TPHP Parigi Moutong, Dadan Priatna, mengaku telah menerima laporan dari petani terkait kerusakan irigasi Tombi.

Bahkan menurutnya, telah melaporkan hal tersebut ke pimpinan daerah dan sudah melakukan koordinasi dengan Bidang SDA Dinas PUPRP Parigi Moutong.

“Saya sudah tanya sama Pak Zubaid, Pak Kabid (PUPR). Perencanaannya sudah jadi, tapi terkendala efisensi anggaran. Jadi untuk fisik, kemungkinan tahun depan. Kami berharap perbaikannya bisa terealisasi tahun depan agar petani bisa kembali menanam padi,” jelasnya.*

Tags: Dadan Priatna JayaDinas TPHPIrigasiPetani PadiSawah
ShareTweet
Previous Post

Digitalisasi Jadi Senjata Utama! Bupati Erwin Burase Tancap Gas Genjot PAD

Next Post

Bapenda Parigi Moutong Dorong Gen Z Jadi Pelopor Masyarakat Taat Pajak

ArtikelLainnya

Bupati Parigi Moutong Cabut Usulan Wilayah Pertambangan

Bupati Parigi Moutong Cabut Usulan Wilayah Pertambangan

11 Oktober 2025
Sekda Parigi Moutong Audiensi ke Bapanas, Tawarkan Digitalisasi Distribusi Pangan

Sekda Parigi Moutong Audiensi ke Bapanas, Tawarkan Digitalisasi Distribusi Pangan

10 Oktober 2025
Kejati Sulteng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Tiga Ruas Jalan di Parigi Moutong

Kejati Sulteng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Tiga Ruas Jalan di Parigi Moutong

9 Oktober 2025
Parigi Moutong Sumbang 40 Persen Ekspor Durian Sulteng, Bapenda Siapkan Data untuk DBH

Parigi Moutong Sumbang 40 Persen Ekspor Durian Sulteng, Bapenda Siapkan Data untuk DBH

9 Oktober 2025
Muhammad Basuki Soroti Pelayanan RSUD Anuntaloko akibat Kekosongan Obat Dasar

Muhammad Basuki Soroti Pelayanan RSUD Anuntaloko akibat Kekosongan Obat Dasar

7 Oktober 2025
KADIN Parigi Moutong Desak Pemprov Sulteng Susun Regulasi Durian untuk Dongkrak PAD

KADIN Parigi Moutong Desak Pemprov Sulteng Susun Regulasi Durian untuk Dongkrak PAD

1 Oktober 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended Stories

Bapelitbangda Gelar Simulasi Penyusunan Dokumen Output Kinerja Dan Simulasi Perhitungan Jabatan Fungsional Perencanaan

Bapelitbangda Gelar Simulasi Penyusunan Dokumen Output Kinerja Dan Simulasi Perhitungan Jabatan Fungsional Perencanaan

24 Januari 2025

Tanggapan Fraksi Atas Raperda APBD 2016

13 Juli 2017

Rp 51 M Anggaran Pilkada Belum Jelas

28 Desember 2016

Popular Stories

  • Ganti Nama Penerima, Penyaluran Beras Bantuan Pangan oleh Dinsos di Keluhkan

    Ganti Nama Penerima, Penyaluran Beras Bantuan Pangan oleh Dinsos di Keluhkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen 100 Hari Kerja Erwin Burase di Rapat Kerja Perdana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masa Jeda Hukuman Nizar Rahmatu Kembali Disoal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasca DPD Gerindra, Giliran PERISAAI NSL Dukung Erwin-Sahid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketemu Bupati, Kepala OPD Cukup di Kantor Saja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
FOLLOW US

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In