PARIGI MOUTONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah menggelar diskusi publik Kajian Risiko Bencana (KRB) tsunami skala kabupaten/kota, pada Jum’at, 22 September 2023.
“Dokumen ini, sangat dibutuhkan daerah dan akan menjadi acuan dalam kesiapsiagaan bencana tsunami,” ucap Kalak BPBD Parimo, Idran, dalam sambutannya.
Menurutnya, BPBD sangat mengharapkan sumbangsih pemikiran dan data pendukung lainya dari jajaran OPD terkait, instansi, lembaga, Organisasi Masyarakat (Ormas), media masa, serta perwakilan masyarakat untuk kelengkapan dokumen KRB tsunami ini.
Sementara itu, Konsultan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kurnia Hakim mengatakan, masyarakat perlu menyadari tingginya ancaman dan kerentanan terhadap tsunami.
Hal itu, bisa dilihat dari catatan sejarah bencana tsunami di Indonesia. Sehingga, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan katangguhan bangsa dalam menanggulangi bencana itu.
“Kesadaran untuk melakukan upaya-upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ini, mencapai puncaknya setelah kejadian tsunami Aceh 2004,” kata dia.
Belajar dari bencana 2018, prioritas utama peningkatan ketangguhan bencana terletak bidang investasi dalam pengurangan reka bencana, kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, kapasitas sistem peringatan dini, kapasitas manajemen darurat serta perencanaan pembangunan yang tangguh terhadap bencana.
Tujuan dan hasil yang diharapkan dari KRB ini, yaitu tersampaikannya hasil olah data dan informasi penyusunan Peta Bahaya, Peta Kerentanan, Peta Kapasitas dan Peta Risiko Tsunami.
“Selain itu, tersampaikannya penilaian ketahanan daerah dan penilaian kesiapsiagaan masyarakat, serta teridentifikasi akar masalah Kabupaten Parimo mengenai potensi dan dampak tsunami,” pungkasnya. *TheOpini