PARIGI MOUTONG – Salah satu syarat untuk penilaian Adipura suatu kota, adalah hutan kota. Selain berfungsi sebagai paru-paru kota, hutan kota juga merupakan sarana edukasi bagi generasi muda.
Beberapa waktu lalu, SonguLara.com sempat mengikuti perjalanan Tim Pendamping Adipura Kementerian Lingkungan Hidup (LH), beserta Wakil Bupati Parigi Moutong, H. Badrun Nggai dan beberapa kepala OPD ke sejumlah titik pantau yang akan dinilai tim juri Piala Adipura pada awal Semptember 2019 nanti, diantaranya adalah Hutan Kota Parigi.
Hampir semua kepala OPD di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong yang ikut dalam bis rombongan, sempat bertanya-tanya tentang letak hutan kota.
“Seumur-umur saya, belum pernah ke hutan kota, di mana itu?” tanya salah seorang pimpinan OPD.
“Sama, saya juga tidak tau,” jawab kepala OPD lainnya.
Dan setelah sampai di tujuan, keadaan Hutan Kota Parigi yang terletak di Kelurahan Masigi, tepatnya di belakang Kawasan Perkantoran Pemkab Parigi Moutong itu, seakan-akan membenarkan pertanyaan semua orang di dalam bis, terkait letaknya di mana.
Tak ada akses jalan untuk kendaraan roda empat maupun roda dua. Rombongan pun harus turun dari bis, kemudian berjalan kaki melewati halaman rumah salah satu penduduk (konon rumah milik Kadis PMPD-red), lantas kemudian melewati sebuah jembatan titian dari batang kayu bulat, untuk tiba di kawasan seluas empat hektar tersebut.
Tak ada pintu gerbang, ataupun tanda pengenal lainnya yang menyebutkan kalau di situ adalah hutan kota.
“Saran saya kepada Pak Wabup, nanti disini dibuatkan jalan masuk, dipasangi gerbang yang bertuliskan hutan kota. Pohon-pohon di dalam juga harus diberi label dalam bahasa latin dan bahasa indonesia, serta juga harus ada gazebo di dalam untuk tempat istrahat pengunjung,” ujar ibu Rina, salah seorang anggota rombongan dari Kementerian LH.
Untuk lebih memperkenalkan Hutan Kota Parigi kepada warga, belum lama ini, Pemkab Parigi Moutong menggelar acara HUT Pramuka dan Deklarasi Adipura di kawasan itu. Saat ini, beberapa alat berat terlihat sedang mengerjakan jalan masuk ke hutan kota, agar pengunjung tak lagi melewati titian dari batang kayu.