PARIGI MOUTONG – Dalam rangka mewujudkan Parigi Moutong nol sampah plastik, Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Parigi Moutong meluncurkan sebuah produk alternatif pengganti tas plastik, yakni Bingga. Tas tradisional yang terbuat dari bahan baku daun pandan dan daun kelapa itu, diyakini sebagai salah satu solusi yang lebih ramah lingkungan.
“Dalam hal ini, PKK Parigi Moutong akan menjadi salah satu pelopor nol sampah plastik. Dan kami membuktikan komitmen itu, dengan mencoba menawarkan Tas Bingga,” jelas Ketua TP PKK Parigi Moutong, Dra Hj Noorwachida Prihartini S Tombolotutu, kepada SonguLara.Com, di rujab bupati, Jumat (16/8).
Dikatakannya, selain sebagai solusi yang ramah lingkungan, bingga merupakan tas atau keranjang kecil Suku Kaili, yang sudah ada sejak dahulu kala.
“Sehingga memperkenalkan bingga kembali, merupakan salah satu upaya pelestarian budaya asli Suku Kaili,” ujarnya.
Dia berharap, produk Bingga ini nantinya bisa digunakan hingga pada tingkat ibu-ibu Dasawisma di tingkat RT.
“Kedepannya, Tas Bingga ini akan kami jadikan goodie bag, atau tas oleh-oleh pada setiap acara yang digelar Pemkab Parigi Moutong,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pada zaman dahulu, kaum perempuan Suku Kaili menggunakan Bingga sebagai wadah untuk menyimpan barang bawaan, seperti padi hasil panen, beras, buah-buahan dan ikan, serta daging.