PARIGI MOUTONG – Polres Parigi Moutong, menggelar kurang lebih empat adegan simulasi untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan saat proses Pemilihan Bupati (Pilbup) serentak tahun 2018.
Adegan yang diperagakan anggota Polres Parigi Moutong, mulai dari pengamanan tahapan kampanye, pembersihan alat peraga, mengantisipasi pembagian sembako atau sejenisnya pada minggu tenang, dan melakukan pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Berdasarkan amatan langsung, simulasi pengamanan tahapan Pilbup Parigi Moutong yang dipusatkan dihalaman Mako Polres Parigi Moutong, Selasa (13/2), diantaranya berskenariokan rekapitulasi perhitungan surat suara.
Berdasarkan adegan itu, penghitungan suara dikantor KPU Parigi Moutong berlangsung ricuh ketika kurang lebih 12 ribu masa aksi demonstrasi bertindak anarkis didepan kantor tersebut, karena tidak menerima kekalahan pasangan calon yang didukung.
Anggota Polres Parigi Moutong, yang sudah berjaga-jaga sejak tadi mampu mengantisipasi sikap anarkis massa pendemo dengan melakukan pengaman secara ketat, menghalau massa yang mencoba masuk ke halaman kantor KPU Parigi Moutong.
Bahkan, anggota Polres sempat membuang gas air mata dan mengerahkan water canon untuk membubarkan massa. Masa tetap saja bersih keras untuk tidak membubarkan diri dan terus mencoba menerobos barisan pengamanan anggota kepolisian. Pada akhirnya, tembakan mengenai salah satu massa pedemonstrasi yang melakukan provokasi, dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kapolda Sulteng, Brigjen Pol I Kadek Argawa mengatakan, seluruh adegan yang diperagakan oleh anggota Polres, bisa saja terjadi atau sebaliknya tergantung dari masing-masing pasangan calon yang telah ditetapkan oleh KPU Parigi Moutong.
Dia meminta, kepada anggota kepolisian untuk mengambil berbagai tindakan selama pengamanan tahapan Pilbup Parigi Moutong, sesuai dengan protap yang telah ditetapkan.
“Tapi saya harapkan itu tidak terjadi didaerah kita, sehingga Pilbup Parigi Moutong tetap berjalan dengan damai,” pungkasnya. AKSA