Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
  • Login
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • PENDIDIKAN
  • EKONOMI
  • SPORT
  • LAINNYA
    • Kesehatan
    • Unik
    • Pariwisata
Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
Home Daerah

Dulu Berkebun, Sekarang Dijadikan Pegawai.

Redaksi Songulara by Redaksi Songulara
18 Maret 2019
A A

Cara Bupati Samsurizal Berdayakan Komunitas Lauje.

Jeprin/Humas Pemda Parigi Moutong

“Inya Mesili” (jangan malu) selagi itu baik. Pesan itu yang terus diingatkan Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tobolotutu kepada peserta pendidikan dan pelatihan (diklat) bela negara Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kecamatan Tinombo dan Palasa.

33 peserta diklat dari komunitas suku Lauje yang sebelumnya hanya mengantongi ijazah SMA dan sehari harinya melakukan aktifitas berkebun itu kini telah diberdayakan Bupati Samsurizal dengan pelatihan bela negara. Mereka tidak hanya diajak sekolah oleh Bupati, tapi juga dijadikan pegawai pemerintah di sejumlah kantor Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Parigi Moutong.

Menurut Bupati, hanya dengan cara itu ia bisa mengangkat derajat komunitas suku Lauje yang selama ini banyak tinggal di pegunungan Kecamatan Tinombo dan Palasa. Dulu, anak-anak suku Lauje ini hanya bisa bercocok tanam di kebun milik orang tuanya, tetapi sejak ada program diklat bela negara yang dikoordinir Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong, anak-anak suku Lauje itu kini telah percaya diri menjadi seorang aparatur Pemerintah.

Baca Juga

KADIN Parigi Moutong Desak Pemprov Sulteng Susun Regulasi Durian untuk Dongkrak PAD

Konsep Dasar Pemasaran dan Strategi Bisnis Modern

Harga Pangan Terkendali, Petani Sejahtera: Gubernur Sulteng Puji Inovasi Sekda Parigi Moutong

Selama 17 hari mereka dididik dan mengikuti sejumlah pelatihan sesuai bidang tugas masing masing. Ada yang menjadi pegawai Tagana (Turana Siaga Bencana) di Dinas Sosial, pegawai Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Pertanian, Dinas PMPTSP, Dinas Koperasi UKM, Dinas PUPRP, Dinas Perindag, Dinas Kominfo, Humas Pemda serta pegawai di sejumlah kantor OPD lainnya.

Bupati Samsurizal berpesan kepada peserta bela negara angkatan pertama itu untuk menjadi pegawai yang disiplin. Meski sudah menjadi pegawai kantor, ia meminta kepada anak-anak suku Lauje ini tetap menghargai orang tua yang telah membesarkan mereka “Jadilah pegawai yang disiplin. Menjadi pegawai tidak membuat kita kaya, tetapi harus dijalani dengan penuh tanggung jawab mengabdi kepada bangsa dan Negara. Satu hal yang harus dingat, inya mesili selagi itu baik dan tetap hargai orang tua,” pesan Samsurizal ketika memberikan arahan sebelum acara penutupan diklat komunitas adat terpecil di Tinombo.

Samsurizal berharap lulusan bela negara ini nantinya bisa menjadi panutan di lingkungan keluarganya, mampu tampil di depan masyarakat khususnya yang penempatannya disetiap OPD maupun kantor desa.

“Saudara saudara harus bisa mengambil alih posisi pejabat di saat pejabat desanya tengah sibuk atau sedang tidak berada di tempat. Yang terpenting bagi seorang bela negara harus mampu mengatasi semua permasalahan di desa,” tandasnya.

Bupati berjanji akan memperjuangkan seluruh alumni diklat komunitas adat terpencil itu mendapat kesejahteraan sama seperti pegawai OPD pada umumnya. sehingga bisa membantu kehidupan orang tua mereka masing-masing “Saya berharap terus berusaha bekerja keras, berusaha untuk belajar memperbanyak ilmu pengetahuan dan berupaya untuk memberikan hasil kinerja yang baik demi masyarakat dan juga keluarga,” harapnya.

Bupati juga berpesan kepada Kepala OPD yang akan menjadi Pembina para alumni diklat KAT ini agar memperlakukan anak-anak suku bela dengan ini dengan baik. Tidak dijadikan pesuruh kelas bawah atau memandang remeh kehadiran mereka di kantor.

“Didik dan bina mereka dengan baik,” tekannya.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Pelaksanaan Pemberdayaan Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Direktorat Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kementerian Sosial RI, Dra Sulistianingsih MSi yang menutup langsung diklat bela negara itu mengapresiasi langkah Bupati Samsurizal Tombolotutu yang telah memberdayakan komunitas adat terpencil itu. Bahkan katanya program pemberdayaan itu dikerjakan dengan anggaran pribadi non APBD “Pak Bupati sudah mewakafkan rezki pribadinya untuk memberdayakan komunitas adat terpencil, ini sangat luar biasa dan kami berikan apresiasi. Kami akan bawa cerita sukses ini untuk menjadi virus positif bagi Kabupaten lainnya di Indonesia dalam memberdayakan komunitas adat terpencil.”kata Sulistianingsih ditemui usai menutup diklat KAT di RTH Raja Tombolotutu, Sabtu (16/3).

Sulistianingsih berharap tahun depan pemerintah daerah bisa menganggarkan kembali model pemberdayaan KAT ini dengan dana APBD “Tahun ini masih menggunakan dana pribadi Pak Bupati, tapi tahun depan harapannya bisa dianggarkan oleh Pemerintah daerah melalui APBD. Peran Kementerian Sosial nanti memberikan rumah layak huni bagi warga KAT secara bertahap,” ujarnya.

Ia juga berpesan kepada para peserta diklat KAT, untuk tidak menyia nyiakan ilmu yang diperoleh selama diklat, serta harus memiliki semangat membawa perubahan bagi keluarga dan masyarakat “Kuncinya harus disiplin,”pesannya **

ShareTweet
Previous Post

KPU Parigi Moutong Rekrut 9.373 Anggota KPPS

Next Post

Festival Opera Paranata Adat Teluk Tomini 2019, Pemkab Gelar Tiga Kegiatan

ArtikelLainnya

KADIN Parigi Moutong Desak Pemprov Sulteng Susun Regulasi Durian untuk Dongkrak PAD

KADIN Parigi Moutong Desak Pemprov Sulteng Susun Regulasi Durian untuk Dongkrak PAD

1 Oktober 2025
Konsep Dasar Pemasaran dan Strategi Bisnis Modern

Konsep Dasar Pemasaran dan Strategi Bisnis Modern

24 September 2025
Harga Pangan Terkendali, Petani Sejahtera: Gubernur Sulteng Puji Inovasi Sekda Parigi Moutong

Harga Pangan Terkendali, Petani Sejahtera: Gubernur Sulteng Puji Inovasi Sekda Parigi Moutong

18 September 2025
Sekda Parigi Moutong Audiensi dengan Gubernur Sulteng Bahas Ekonomi dan Kesehatan

Sekda Parigi Moutong Audiensi dengan Gubernur Sulteng Bahas Ekonomi dan Kesehatan

17 September 2025
Sinergi Polri dan Petani Jaga Ketahanan Pangan di Parigi Moutong

Sinergi Polri dan Petani Jaga Ketahanan Pangan di Parigi Moutong

17 September 2025
Kecamatan Moutong Dominasi Kasus Malaria, Kemenkes Rekomendasikan RDT

Kecamatan Moutong Dominasi Kasus Malaria, Kemenkes Rekomendasikan RDT

17 September 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended Stories

Pekan Depan, Gedung IRM RSUD Anuntaloko Beroperasi

19 Juni 2019

Dibantu Mensos, Penderita Katarak di Parigi Moutong Akan Jalani Operasi Gratis

5 Maret 2024

O2SN dan FLS2N Tingkat SD Dimulakan

6 April 2018

Popular Stories

  • Ganti Nama Penerima, Penyaluran Beras Bantuan Pangan oleh Dinsos di Keluhkan

    Ganti Nama Penerima, Penyaluran Beras Bantuan Pangan oleh Dinsos di Keluhkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen 100 Hari Kerja Erwin Burase di Rapat Kerja Perdana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masa Jeda Hukuman Nizar Rahmatu Kembali Disoal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasca DPD Gerindra, Giliran PERISAAI NSL Dukung Erwin-Sahid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketemu Bupati, Kepala OPD Cukup di Kantor Saja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
FOLLOW US

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In