PARIGI MOUTONG, songulara.com – Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, menegaskan pentingnya keterbukaan para Kepala Desa (Kades) dalam pengelolaan anggaran maupun pelaksanaan program pembangunan. Menurutnya, transparansi mutlak dilakukan agar masyarakat mengetahui kondisi riil dan tidak salah paham terhadap kebijakan pemerintah.
“Kepala desa wajib transparan, baik dalam perencanaan, penganggaran, maupun pelaksanaan kegiatan. Jangan ada yang ditutup-tutupi, masyarakat harus tahu kondisi yang sebenarnya,” ujar Erwin Burase disela-sela peluncuran program pelayanan Administrasi Kependudukan di Kecamatan Toribulu, Kamis (4/9).
Erwin menyebut, banyak laporan masyarakat yang masuk karena ketidakpuasan terhadap kinerja Kades, salah satunya akibat kurangnya keterbukaan. Ia mencontohkan kondisi APBD Parigi Moutong tahun 2026 yang diproyeksikan Rp1,5 triliun, namun lebih dari Rp1,4 triliun sudah terserap untuk belanja wajib. Dari jumlah itu, sekitar Rp900 miliar dialokasikan untuk gaji ASN, Rp131 miliar untuk operasional ASN, Rp269 miliar untuk gaji PPPK, serta hampir Rp500 miliar untuk dana desa, BPJS, dan kewajiban lainnya.
“Makanya saya minta kita terbuka ke masyarakat. Kalau anggaran terbatas, jelaskan secara apa adanya. Jangan biarkan masyarakat salah paham,” tegasnya.
Erwin juga mengingatkan, dana desa yang jumlahnya hampir setengah triliun rupiah tiap tahun harus dikelola secara akuntabel serta dilaporkan rutin.
“Kalau masyarakat diajak bicara sejak awal, tidak akan muncul kecurigaan. Justru masyarakat bisa ikut mengawasi agar pembangunan sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Lebih jauh, Erwin juga menyinggung rencana pelimpahan sebagian kewenangan ke camat melalui skema Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN). Dengan begitu, sejumlah layanan publik dapat dilakukan di kecamatan tanpa harus ditangani langsung oleh kabupaten.
“Kalau pelayanan makin dekat, masyarakat akan lebih puas. Begitu juga dengan transparansi anggaran, jika camat diberi kewenangan, maka keterbukaan harus tetap dijaga, dari kabupaten sampai desa,” ujarnya.*
Comments 1