PARIGI MOUTONG- Rehab Jembatan kembar di jalur II Desa Bambalemo Kecamatan Parigi yang rusak akibat bencana alam pada September 2018, terpaksa ditunda tahun depan (2021, red) karena anggaran saat ini belum memadai.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Parigi Moutong, I Wayan Mudana, kepada wartawan, Jumat (1/5).
Menurut Mudana, untuk pengadaan gelagar jembata saja, anggaraya tidak cukup. “Makanya tidak paksakan,” ujarnya.
Sementara, untuk pembangunan jembatan di Desa Olobaru dan Lemusa, menurut Mudana, tetap dikerjakan.
Pihaknya kata Mudana, sudah menyurat ke ULP untuk proses lelangnya. “Sedangkan itu tidak sampai di fisik, cukup pengadaannya saja. Untuk fisik tahun depan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk jembatan Desa Bambalemo setelah dilakukan perhitungan kembali sampai dengan fisik, dibutuhkan anggaran kurang lebih Rp6,5 miliar. Sedangkan anggaran yang ada tahun ini hanya Rp 4,5 miliar.
Ia menambahkan, selain alasan kekurangan anggaran, Pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu penyebab digesernya perbaikan jembatan tersebut ke tahun depan. Pasalnya, biaya untuk ekspedisi pengiriman terlampau mahal.
Menurutnya, setelah dihitung kembali, untuk anggaran ekspedisi mencapai Rp300 juta.
“Mereka mengatakan untuk pengiriman barang dua kali lipat dari harga sebelum akibat Covid-19,” jelasnya. FAIZ