PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong resmi meluncurkan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati, yang salah satu fokus utamanya adalah dengan meningkatkan pelayanan kesehatan melalui penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buluye Napoae Moutong.
Launching dipimpin langsung oleh Bupati H. Erwin Burase, didampingi Wakil Bupati H. Abdul Sahid, serta di hadiri beberapa pejabat daerah dan berbagai unsur masyarakat. Selasa, (9/9)
Dalam sambutannya, Bupati Erwin Burase menyampaikan permohonan maaf atas beberapa kali penundaan acara, lantaran padatnya agenda pemerintahan termasuk menghadiri undangan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, Muhidin Said terkait pembahasan anggaran nasional.
“Acara ini sudah beberapa kali tertunda karena padatnya kegiatan, termasuk agenda di DPR RI yang sangat menentukan turunnya anggaran bagi Kabupaten Parigi Moutong. Alhamdulillah pada siang hari ini kegiatan bisa terlaksana,” ungkap Erwin.
Ia menjelaskan, dari 43 rumah sakit di Sulawesi Tengah hanya empat yang sudah siap menerapkan KRIS, salah satunya RSUD Buluye Napoae Moutong. “Ini menjadi kebanggaan sekaligus tantangan bagi kita. RSUD Moutong sudah dipercaya masyarakat dan siap menerapkan layanan rawat inap standar,” jelasnya.
Sejak berdiri pada 23 Februari 2016, RSUD Buluye Napoae Moutong telah melayani ribuan pasien dengan jumlah rawat inap mencapai sekitar 500 orang. Menurut Erwin, penerapan KRIS penting karena jika rumah sakit tidak memenuhi standar, kontrak kerja sama dengan BPJS bisa terancam putus, sehingga masyarakat akan terbebani biaya mandiri.
Selain KRIS, peningkatan layanan kesehatan juga diwujudkan melalui program ambulans rujukan gratis, layanan kesehatan gratis hanya dengan KTP, serta pemulangan jenazah tanpa biaya. “Kalau masih ada pungutan atau biaya tambahan, segera laporkan. Semua layanan sudah gratis sesuai janji kampanye kami,” tegas Erwin.
Ia juga menekankan pentingnya seluruh rumah sakit di Parigi Moutong, termasuk RSUD Raja Tinombo, RSUD Buluye Napoae Moutong dan RSUD Anuntaloko Parigi untuk segera memenuhi indikator KRIS.
Dalam kesempatan itu, Erwin menjelaskan bahwa program 100 hari kerja bukanlah visi-misi, melainkan tradisi pemerintahan untuk menunjukkan hasil nyata sejak awal masa jabatan. Program tersebut dijalankan sesuai visi misi Kabupaten Parigi Moutong, Maju, Mandiri, Berkelanjutan melalui Gerakan Membangun, meliputi:
- Penerapan KRIS di RSUD.
- Layanan kesehatan gratis dengan KTP.
- Rujukan dan ambulans gratis.
- Pemulangan jenazah tanpa biaya.
- Bantuan seragam gratis untuk siswa SD dan SMP sebanyak 15 ribu lebih.
- Pembagian 20.000 tabung gas LPG isi ulang gratis bagi masyarakat kurang mampu, sesuai data DTKS.
Bupati berharap program 100 hari kerja dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. “Kami ingin masyarakat Parigi Moutong tidak lagi harus berobat jauh ke provinsi lain. Semua kebutuhan kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi bisa dipenuhi di daerah kita sendiri. Insya Allah, ini akan terus kita tingkatkan sampai akhir masa jabatan,” tutupnya.*
Comments 1