PARIGI MOUTONG – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Irwan, mengungkapkan bahwa Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Parigi Moutong masih sangat bergantung terhadap sektor Pertanian.
“Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Parigi Moutong sejauh ini terus memberikan dampak, khususnya di sektor pertanian,” kata Irwan saat menghadiri kegiatan workshop yang dilaksanakan UNESCO, BRIN dan Universitas Budi Luhur Jakarta di aula Kantor Bappelitbangda, Sabtu, (26/4).
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi bencana yang setiap saat terjadi, khususnya pada waktu musim penghujan.
Menurutnya, hampir seluruh wilayah di Kabupaten Parigi Moutong dilaporkan terjadinya bencana banjir.
Salah satunya, bencana banjir bandang di Desa Torue, Kecamatan Torue yang berdampak terhadap persawahan dan perkebunan.
“Akibat bencana banjir bandang di Desa Torue yang berdampak terhadap persawahan dan perkebunan pada saat itu, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Parigi Moutong yang berada di 4,7 persen mengalami penurunan hingga 3,5 persen,” ujarnya.
Tidak hanya itu, beberapa bencana juga terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Parigi Moutong yang mengakibatkan rusaknya jaringan irigasi hingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi pada saat itu.
Sejauh ini, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyusun dokumen-dokumen terkait perencanaan dalam penanganan kebencanaan. Namun, peristiwa terjadinya suatu bencana tidak dapat diprediksi.
“Kabupaten Parigi Moutong ini, merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi bencana. Tidak hanya gempa bumi dan tsunami, tapi juga rawan dengan bencana banjir dan tanah longsor,” pungkasnya.*