Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
  • Login
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • PENDIDIKAN
  • EKONOMI
  • SPORT
  • LAINNYA
    • Kesehatan
    • Unik
    • Pariwisata
Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
Home Daerah

DPRD Didesak Segera Revisi Perda LP2B

Redaksi Songulara by Redaksi Songulara
18 Maret 2022
A A

PARIGI MOUTONG – Sejumlah masyarakat Kabupaten Parigi Moutong mendesak DPRD setempat segera merevisi Peraturan Daerah (Perda) tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Pasalnya, Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat menolak mendaftarkan sertifikat ratusan lahan milik masyarakat, akibat dampak dari pengesahan Perda LP2B pada akhir 2021.

“Setelah menerima laporan dan melakukan pengecekan langsung ke BPN, ternyata benar. Proses kepengurusan lahan sertifikasi masyarakat, menemui kendala karena bunyi sertifikat itu lahan pertanian. Tidak bisa disertifikatkan, karena berkaitan dengan alih fungsi lahan yang sudah di backup dengan Perda LP2B,” ungkap perwakilan masyarakat Kabupaten Parimo, Arif Alkatiri, Jum’at 18 Maret 2022.

Hal itu diungkapkan Arif Alkatiri, dihadapan Wakil Ketua DPRD Parimo , Alfres Tonggiroh dan sejumlah anggota DPRD diruang aspirasi gedung DPRD, Jum’at.

Baca Juga

Pansus DPRD Parigi Moutong Soroti Berbagai Temuan Pelanggaran LKPD 2024

Sayutin Budianto Soroti Sikap Dokter di RSUD Anuntaloko Parigi

Raperda APBD 2023, Pendapatan Daerah Parigi Moutong Naik Rp100 Miliar Lebih

Arif yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Parimo itu, mengatakan, masyarakat yang melakukan pendaftaran sertifikat lahan, disarankan berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultira dan Perkebunan (DTPHP) serta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruangan, dan Pertanahan (PUPRP) setempat.

Dari hasil koordinasi tersebut, pihaknya menyimpulkan lampiran Perda LP2B 2021 tersebut, terkesan abal-abal. Sebab, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam penyusunan Perda tersebut, seharusnya diintegrasi ke RTRW.

Kemudian, terdapat kontradiksi antara Perda LP2B dengan Rencana Detai Tata Ruang (RDTR) Kota Parigi, ketika disandingkan.

“Penetapan-penetapan kawasannya bersinggungan. Saya contohkan beberapa tempat, ada sejumlah kawasan BTN yang masuk dalam LP2B. Padahal, jelas dalam Perda itu ada sanksi berat,” tegasnya.

Menurutnya, ketika lahan pertanian yang masuk dalam LP2B diubah menjadi kawasan perumahan atau pemukiman, maka masyarakat yang melakukan tindakan itu dapat dituntut.

Bahkan, saksi terberat pelaku alih fungsi lahan pertanian akan diberikan sanksi, yakni mengembalikan kondisi lahan tersebut ke keadaan semula.

“Kami sudah coba sejak kemarin, melakukan koordinasi dengan DTPHP dan Dinas PUPRP, memang benar ada perbedaan data,” ungkapnya.

Arif pun berpikir, pengesahan Perda LP2B yang terkesan tak melalui proses kajian mendalam, hanya untuk mengejar kepentingan tertentu. Tetapi menafikan persoalan lain, dan kemungkinan akan berlaku keseluruh wilayah di Kabupaten Parimo.

“Tapi di dalam Perda tersebut disebutkan, aturan itu akan dievaluasi dalam lima tahun berikutnya. Ini juga akan menjadi masalah, karena proses pembangunan untuk wilayah Kota Parigi saja sedang berjalan, meskipun sudah ada RDTR,” tegasnya.

Senada dengan itu, perwakilan masyarakat Parimo lainnya, Muhammad Safi’i Damar menilai, proses pembuatan regulasi terkesan amburadul. Sebab, pihaknya menduga pengesahan Perda LP2B tidak melalui berbagai tahapan.

“Kalau melalui tahapan tentukanya tidak ada yang meleset, seperti yang terjadi hari ini. Bayangkan Perda LP2B itu, salah satu produk legislasi yang akan menghambat pembangunan. Secara tidak langsung merampas hak-hak rakyat,” tegasnya.

Apabila mengacu pada RDTR, lokasi yang masuk dalam pengembangan wilayah kota, seharusnya bisa diselamatkan. Permasalahanya, saat ini masyarakat telah melakukan perencanaan pembangunan dilahan milik mereka.

“Contohnya, saya sudah kavling lahan milik saya dan sudah ada beberapa orang yang membeli. Tapi ketika pembeli itu mau mengurus pemisahan sertifikat, tidak bisa dilakukan,” kata dia.

Safi’i pun mempertanyakan proses kajian dalam penyusunan regulasi yang dilakukan DPRD. Ia meyakini, Perda LP2B tidak melalui uji publik, meskipun memiliki naskah akademi, namun tetap akan berbenturan dengan faktual di lapangan.

“Kami minta Perda itu dikaji kembali. Permohonan kami Perdanya dicabut, karena banyak hal yang akan kita korbankan, akan ada konflik horizontal diakibatkan kebijakan itu,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Parimo, H. Suardi pun membenarkan hal tersebut. Namun, ia tidak bersepakat jika permasalahan yang terjadi pada penyusunan Perda LP2B tersebut, hanya menyalahkan salah satu pihaknya saja.

Sebab, dalam penyusunan regulasi tersebut terdapat informasi yang tidak jelas dari pemerintah, sehingga dalam lampiran Perda LP2B dilakukan tidak dengan kehati-hatian.

Sehingga, masih menggunakan data lama, dan telah mengalami banyak perubahan, dari lahan persawahan yang saat ini telah menjadi perkotaan hingga pemukiman.

“Pada saat sosialisasi, permasalahan yang muncul bukan hanya persoalan itu. Ditempat lain, ada masalah sistem poligon. Ditekankan masyarakat harus menghibahkan lahan mereka. Jadi sepanjang dunia masih ada, tidak dapat dialih fungsikan,” ungkapnya.

Pihaknya pun telah meminta DPHP setempat untuk melakukan peninjauan kembali. Sebab, sesuai dengan perintah undang-undang, meskipun benar lahan tersebut merupakan lokasi pertanian, namun harus ada persetujuan hibah secara fungsional dari masyarakat.

“Contohnya, kalau hamparan sawah itu 100 hektar tidak ada perumahan, tapi hanya satu hektar saja masyarakat mau memasukannya LP2B, itu saja,” jelasnya.

Dia menyakini, Ketua Pansus Perda LP2B, yang dijabat I Ketut Mardika saat itu, tidak mengetahui persis persoalan tersebut.

Ditambah lagi, adanya informasi dari DPHP, bahwa bila tidak secepatnya dilakukan pengesahan Perda tersebut, maka Dana Alokasi Khusus 2022 akan dipangkas oleh pemerintah pusat.

“Itu kemarin ada dana DAK yang dikejar. Pemerintah tidak terbuka juga yang diinginkan itu, sehingga DPRD tidak hati-hati dalam pembahasan itu. Jadi saya minta agar tidak berpolemik, dilakukan konsultasi untuk direvisi luasannya. Kalau memang tidak bisa, ditinjau kembali untuk dibatalkan Perda ini, saya juga tidak sependapat,” tegasnya. *theopini.id

Tags: DPRDDPRD Parigi MoutongLP2BPerda
ShareTweet
Previous Post

Bappelitbangda Gelar Forum Lintas Perangkat Daerah

Next Post

Ini Penjelasan Mantan Anggota Pansus Perda LP2B DPRD Parigi Moutong

ArtikelLainnya

Pemkab Parigi Moutong Susun Dokumen Revisi RTRW 2025, Fokus Sinkronisasi dan Pembangunan Berkelanjutan

Pemkab Parigi Moutong Susun Dokumen Revisi RTRW 2025, Fokus Sinkronisasi dan Pembangunan Berkelanjutan

23 Juli 2025
Erwin Burase Lepas Penyaluran Bantuan Cadangan Pangan ke Masyarakat

Erwin Burase Lepas Penyaluran Bantuan Cadangan Pangan ke Masyarakat

22 Juli 2025
Bupati Erwin Burase Salurkan Santunan Duka Rp105 Juta untuk Korban Longsor di Tirtanagaya

Bupati Erwin Burase Salurkan Santunan Duka Rp105 Juta untuk Korban Longsor di Tirtanagaya

22 Juli 2025
Pansus DPRD Parigi Moutong Soroti Berbagai Temuan Pelanggaran di LKPD 2024

Pansus DPRD Parigi Moutong Soroti Berbagai Temuan Pelanggaran LKPD 2024

21 Juli 2025
Serap Aspirasi Masyarakat, Erwin Burase Buka Konsultasi Publik Penyusunan RPJMD di Mepanga

Serap Aspirasi Masyarakat, Erwin Burase Buka Konsultasi Publik Penyusunan RPJMD di Mepanga

21 Juli 2025
Kadin, Program 100 Ribu Hektare Lahan Durian Pemda Parigi Moutong Ciptakan 100 Ribu Lapangan Kerja Baru

Kadin, Program 100 Ribu Hektare Lahan Durian Pemda Parigi Moutong Ciptakan 100 Ribu Lapangan Kerja Baru

18 Juli 2025

Comments 0

  1. Ping-balik: Ini Penjelasan Mantan Anggota Pansus Perda LP2B DPRD Parigi Moutong - Songulara.com

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended Stories

UPTD-AM DPUPRP Lakukan Perbaikan Jaringan Pipa SPAM

19 Oktober 2019

Cegah Penyebaran Covid 19, Dishub Parigi Moutong Sosialisasikan PM 18 2020

17 April 2020

Bina Tenaga Konstruksi, PU Gelar Pelatihan Pertamanan

2 September 2016

Popular Stories

  • Komitmen 100 Hari Kerja Erwin Burase Di Rapat Kerja Perdana

    Komitmen 100 Hari Kerja Erwin Burase di Rapat Kerja Perdana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masa Jeda Hukuman Nizar Rahmatu Kembali Disoal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasca DPD Gerindra, Giliran PERISAAI NSL Dukung Erwin-Sahid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketemu Bupati, Kepala OPD Cukup di Kantor Saja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Riski : Relawan BERANI Hanya Dukung Erwin – Sahid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
FOLLOW US

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In