PARIGI MOUTONG-Kabupaten Parigi Moutong dengan panjang pantai 472 kilo meter, menyimpan kekayaan bawah laut yang sangat melimpah, dengan berbagai biota laut. Pada waktu tertentu nalayan Parigi Moutong menghabiskan waktu seharian untuk berburu Duo atau yang di kenal dengan Nike.
Duo atau Nike merupakan ikan kecil bergerombolan yang hanya ada pada awal munculnya bulan pertama di langit. Jutaan ikan Duo dilaut muncul menuju kesungai melalui muara di pantai.
Duo tersebut bergerombol menyerupai ikan raksasa yang akan bergerak menuju muara sungai, menentang arus deras hingga ke mata air di pegunungan.
Kemunculan Duo di muara sungai merupakan ajang panen ikan bagi masyarakat Parigi Moutong yang bermukim di wilayah pesisir pantai mulai dari anak anak hingga orang tua, baik yang perempuan maupun laki laki. Semuanya berlomba lomba menangkap Duo menggunakan jaring dan alat tanggap lainnya.
“Munculnya Duo ini pertanda munculnya bulan pertama dilangit. Biasanya Duo muncul dengan jumlah yang sangat banyak, biasa juga hanya sedikit dan terkadang juga tidak muncul sama sekali,” ujar Nasir, salah satu nelayan pemburu Duo yang bermukim di pesisir pantai muara Desa Bambalemo kepada Songulara, Sabtu (14/7).
Ia mengatakan, untuk bulan ini Duo yang muncul jumlahnya cukup banyak. Dengan jumlah tersebut biasanya nelayan memburu Duo sampai dengan tiga hari berturut turut. Jika jumlahnya sedikit, biasanya perburuan hanya berlangsung satu hari saja.
Lanjut dia, masyarakat pesisir menangkap Duo menggunakan pukat tagahu yang merupakan alat tangkap khusus Duo, dengan lubang jaring yang sangat kecil. Sebab jika lubang jaringnya besar, Duo tersebut akan terlepas. Karena Duo merupakan ikan yang sangat kecil dan licin.
Selain untuk dimakan, hasil tanggkapan Duo di jual dipasar dengan harga Rp5 ribu sampai Rp10 ribu perkati atau satu cangkok sedang.
Ia menambahkan, selain Duo, masyarakat pesisir pantai juga memburu Lamale atau udang yang berukuran sangat kecil. Kemunculan Lamale juga bersamaan dengan kemunculan Duo. Lamale kata Nasir, banyak diburu oleh nelayan untuk dijadikan umpan ikan lolosi. Sebab Lamale merupakan makanan favorit ikan lolosi, yang merupakan spesies ikan karang dengan harga yang cukup tinggi.
“Sebelumnya, ada dua spesies yang tdak pernah lagi muncul bersamaan dengan Duo dan Lamale yaitu, belut yang berukuran jecil dan kepiting yang juga berukuran kecil atau bunggarau. Saya tidak mengetahui jelas apa alasan sehingga kedua spesies tersebut tidak lagi muncul bersamaan dengan Duo dan Lamale di awal munculnya bulan pertama di langit,” IWAN TJ