PARIGI MOUTONG – Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai mengungkapkan, permasalahan dihadapi saat ini adalah perkembangan bahasa yang sangat cepat. Banyak bahasa asing yang kini sudah disadur dan sudah menjadi bahasa sehari-hari. Walaupun, sosialisasi tentang penggunaan Bahasa Indonesia yang benar sudah sering dilakukan, namun tetap membutuhkan pendalaman literasi.
Badrun berharap, kegiatan gebyar literasi Parigi Moutong 2019 yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong, dapat menjadi pintu gerbang meningkatkan skala literasi di daerah ini. Kualitas masyarakat, terutama generasi milenial perlu dibentengi dengan budaya membaca dan menulis yang tinggi. Terlebih di era modernisasi saat media sosial yang semakin berkembang. Kemampuan literasi yang tinggi dipercaya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sebab, dengan budaya membaca dan menulis generasi masa depan memiliki modal berharga untuk bersaing di kancah global.
Hal itu dikatakan Wabup Badrun Nggai saat memberikan sambutan pada kegiatan Gebyar Literasi 2019 Parigi Moutong dalam bingkai lomba penulisan esai yang dilaksanakan Disdikbud Kabupaten Parigi Moutong bekerjasama dengan Balai Bahasa Sulawesi Tengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, di Aula Indoor Kantor Bupati, Selasa, (29/10). Kegiatan ini diikuti 800 peserta terdiri dari siswa SD, SMP, SMA/SMK dan komunitas baca.
Sementara, Ketua Panitia Gebyar Literasi 2019, Herawati, mengatakan, bentuk pelaksanaan kegiatan gebyar literasi 2019 Parigi Moutong berupa lomba penulisan esai dengan tema literasi baca tulis untuk generasi emas berkualitas. Lombanya berupa pemaparan, ceramah, tanya jawab, bimbingan, dan praktik baik berliterasi baca-tulis berupa lomba penulisan esai.
Pelaksanaan gebyar literasi tahun 2019 kata Herawati, dilaksanakan selama tiga hari dimulai hari Selasa, 29 oktober sampai 31 Oktober bertempat di aula Indoor Kantor Bupati.
“Tujuan kegiatan ini sebutnya, untuk memajukan budaya literasi kepada anak diseluruh tingkat pendidikan.
Sedangkan Kepala Balai Bahasa Sulawesi Tengah Adri mengatakan Balai Bahasa Sulawesi Tengah yang merupakan UPT Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan kegiatan Diseminasi Gerakan Literasi Nasional (GLN) untuk penyebarluasan informasi literasi baca tulis.
Menurutnya, kegiatan bertujuan memperkuat komitmen peserta didik dan komunitas baca dalam mendorong penumbuhan budaya literasi. Kemampuan literasi dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis.
Penguasaan literasi kata dia, merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan.
“Pengenalan literasi harus ditanamkan pada usia sedini mungkin. Pendidikan harus disadari sebagai modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya,” ungkapnya. FAIZ