PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong memiliki tiga agenda besar ditahun 2017, yang telah dievaluasi berdasarkan target-target pembangunan daerah, hasil Musrembang, serta sinkronisasi prioritas pembangunan nasional dan propinsi.
Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu mengatakan, ketiga agenda tersebut yang pertama yakni mensukseskan pelaksanaan program Tekhnologi Tepat Guna (TTG) 2017, dimana pihak Kementerian Perumahan Daerah Tertinggal (KPDT) telah menunjuk Propinsi Sulteng sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan.
“Alhamdulillah, bapak Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, telah memerintahkan Kabupaten Parigi Moutong sebagai tuan rumah penyelenggaraan TTG. Ini suatu kebanggaan buat daerah kita, dan saya pastikan kegiatan tersebut harus sukses,” kata Samsurizal kepada Songulara, belum lama ini.
Agenda kedua lanjut dia, yakni peningkatkan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum melalui pembangunan infrastruktur dasar dan kawasan yang berkualitas. Pembangunan 2017 katanya akan difokuskan pada prioritas pembangunan jalan dari daerah Kecamatan Ampibabo hingga eks Kecamatan Kota Parigi.
“Untuk jalan lingkungan akan diarahkan melalui dana desa (DD) ataupun sumber lainnya yang langsung diterima desa,” katanya.
Sementara agenda ketiga kata dia, meliputi program peningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan. Namun, untuk kesehatan, akan diterapkan pemberlakuan khusus yang akan diberikan.
Pemberlakuan khusus tersebut yakni menekan tingginya angka kematian ibu melahirkan, dimana Kabupaten Parigi Moutong merupakan daerah yang menduduki peringkat pertama dari 13 kabupaten/kota se-Sulteng.
“Berdasarkan data yang masuk ke saya, kurang lebih 18 kasus yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Ini sangat memprihatinkan, bukan masalah anggaran yang kurang kita gelontorkan, hanya saja sosialisasinya saja yang masih perlu ditingkatkan,” terangnya.
Permasalahan kearifan lokal masyarakat tambahnya, juga menjadi kendala utama untuk dalam pelayanan kesehatan. Karena dari sisi pelayanan, di Kabupaten Parigi Moutong sudah ada tiga rumah sakit, masing-masing RSUD Anuntaloko, Rumah Sakit Pratama Raja Tombolotutu di Kecamatan Tinombo dan Rumah Sakit Pratama Moutong di Kecamatan Moutong.
Ditahun 2017 nanti, pihaknya telah memerintahkan Dinas Kesehatan Parigi Moutong untuk gencar melakukan sosialisasi kesehatan. Baik didaerah terpencil maupun daerah kota.
“Khusus masyarakat yang berprofesi dukun beranak, saya meminta kepada kepala Dinkes untuk memberikan pelatihan khusus bagaimana menangani pendarahan ibu melahirkan, memotong tali puser bayi dan lain-lain,” ujarnya.
Menyoal pengurangan angka kemiskinan, Samsurizal akan memfokuskannya pada peningkatan pembangunan ekonomi kemasyarakatan melalui program agro bisnis pertanian dan perkebunan.
Kata dia, kebijakan pengentasan kemiskinan harus terpusat pada usaha peningkatan produksi pertanian dan perkebunan. Hal itu sesuai dengan ciri dan karakter masyarakat Parigi Moutong sebagai daerah agraris dan mayoritas masyarakat menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
“Jika sektor produksi pertanian masyarakat meningkat, otomatis tingkat pendapatan masyarakat juga akan meningkat. Pada gilirannya akan menganggkat mereka keluar dari garis kemiskinan,” tutupnya. FHARA