PARIGI MOUTONG – Pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) triwulan ketiga, belum cair 100 persen. Lambatnya proses pencairan bantuan pemerintah untuk memudahkan masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan itu karena masih terkendala kesalahan data.
“Kami sudah koordinasikan ke Provinsi Sulteng kenapa terlambat, ternyata data yang digunakan kementrian keuangan salah yang menyebabkan transfernya berkurang. Kebutuhan seharusnya Rp116 milyar untuk Sulteng, tetapi yang terkirim hanya Rp50 milyar, sehingga masih ada kekurangan sekitar Rp70 milyar,” terang Manager BOS Kabupaten Parigi Moutong, Abdul Sahid kepada Songulara, Selasa (24/10).
Karena uang yang ditransfer terbatas dan belum bisa memback-up semua sekolah, pihak Provinsi Sulteng mengambil kebijakan untuk menggolontorkan dana tersebut ke SMA sederajat sebesar Rp46 milyar.
“Karena ada aturan yang menyatakan begitu dana diterima, dalam jangka waktu tujuh hari sudah harus tersalurkan dan tidak diperbolehkan mengendap di kas daerah. Makanya dana yang sudah masuk langsung disalurkan,” katanya.
Adapun dana BOS yang belum tersalurkan yakni SD dan SMP sederajat, masih menunggu kekurangan sekitar Rp70 milyar, setelah sebelumnya perbaikan data telah dilakukan. Berdasarkan koordinasi kembali ke propinsi, belum diketahui kapan kepastian penyaluran dana tersebut dilakukan.
“Propinsi janji tidak menutup kemungkinan penyalurannya akan dilakukan sekaligus dengan BOS triwulan keempat,” pungkasnya. AKSA