JAKARTA – Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu, bersama angota Komisi I DPRD Parigi Moutong Husen Mardjengi dan Lazim Enggo, Kepala BKD Parigi Moutong Mawardin, serta delapan orang perwakilan Tenaga Honorer dari delapan SKPD belum lama ini melakukan pertemuan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan-RB) Yuddy Chirisnandi, sebagai langkah untuk memperjuangkan nasib sisa tenaga honorer Kategori Satu (K1).
“Kami diterima Pak Menteri dirumah jabatan, membicarakan nasib tenaga honorer K1 yang telah nyatakan lulus, namun belum terproses,” ungkap Bupati Parigi Moutong yang dihubungi Songulara, usai melakukan pertemuan belum lama ini.
Bupati mengatakan, berdasarkan hasil pertemuan tersebut, tenaga honorer K1 berjumlah 270 orang yang telah mereka laporkan kepada Menpan itu, nantinya masih akan melalu proses verifikasi. Sebab, keaktifan tenaga honorer tersebut juga akan menjadi bahan pertimbangan pihak kementerian.
Menurut dia, tenaga guru yang masih berstatus honorer lebih berdasarkan pertemuan itu, juga akan menjadi prioritas oleh pihak kementerian, apalagi yang telah mengabdi didesa-desa terpencil.
“Kalau tenaga honorer K1 kemarin akan ada yang sudah tidak aktif lagi, makanya itu nanti akan diverifikasi kembali lagi,” ujarnya.
Begitu juga kata dia, bagi tenaga honorer yang berprofesi dibidang kesehatan dan dokter PTT, juga akan menjadi perhatian serius oleh pemerintah pusat. Karena, sumber daya manusia tersebut dinilai paling dibutuhkan disetiap daerah.
Bupati menambahkan, sesuai janji Menpan pihaknya akan sesegera mungkin melakukan langkah verifikasi dokumen para tenaga honorer yang dimiliki Kabupaten Parigi Moutong itu. ”Janjinya akan sesegera mungkin melakukan verifikasi. Kami berharap nasib tenaga honorer bisa segera terjawab,” katanya.
Selain itu kata dia, pada pertemuan itu pihak Kemenpan juga menyampaikan akan melakukan pengurangan tenaga pegawai kurang lebih 10 persen, yang dilakukan secara bertahap mulai dari 2017-2019 mendatang.
Bahkan tambahnya, bagi tenaga pegawai yang suka membuat onar, tidak disiplin dan kelebihan tenaga, akan dirumahkan nantinya. ”Mereka nantinya akan diberikan gaji, namun tidak akan ada tunjuangan lainnya,” tuturnya. Idho