PARIGI MOUTONG – Kedatangan tim juri Piala Adipura Kementerian Lingkungan Hidup (LH), ke Parigi Moutong sudah semakin dekat, yakni pada awal September tahun ini. Meski demikian, ada beberapa tempat yang akan menjadi titik pantau tim juri tampak belum siap.
Salah satu tempat yang akan menjadi titik pantau adalah, Jalan Pacuan Kuda di Kelurahan Bantaya. Di sinilah yang akan menjadi pekerjaan berat Pokja Adipura Kabupaten Parigi Moutong. Pasalnya di jalan tersebut terdapat sebuah pasar bayangan, yang mana aktifitas jual beli cukup ramai. Namanya juga pasar bayangan, dapat dipastikan tingkat kesemrawutan dan kekumuhannya. Dan diketahui, pasar bayangan yang ada sekarang, dahulu adalah lokasi lama dari Pasar Inpres Tagunu yang sebagian besar pedagangnya, sudah pindah ke Pasar Sentral Tagunu di Kelurahan Kampal.
Beberapa waktu lalu, saat pertemuan antara pedagang pasar bayangan dengan Camat dan Unsur Muspika Kecamatan Parigi. Disepakati, bahwa semua pedagang bersedia di relokasi, dengan catatan akan disiapkan lokasi berjualan di pasar sentral, dan Kantor Camat Parigi pun menyanggupi hal itu.
Permasalahannya saat ini adalah, lapak berdagang di pasar sentral belum juga siap untuk menampung pedagang eksodus dari pasar bayangan.
Camat Parigi, Nur Srikandi Puja Passau, saat dikonfirmasi, Selasa (20/8), mengakui hal itu.
“Pasar sentral belum siap menampung pedagang,” jawab Puja sapaan akrabnya, via whatsapp.
“Jika Dinas Perindag sudah menyiapkan lokasinya, kemudian akan kami pindahkan” pungkas Mantan Lurah Masigi dan Kabid Pemuda di Disporapar Kabupaten Parigi Moutong itu.
Terpisah, Sekretaris Dinas Perindag Kabupaten Parigi Moutong, Sofyana Hamka Lagala, menjelaskan pihaknya masih akan melakukan pembenahan di dalam Pasar Sentral Tagunu, sebelum relokasi pedagang dari pasar bayangan.
“Kita rapikan dulu penataan di pasar dan tempat untuk mereka, dalam waktu dekat ini . Tapi kalau untuk tempat penjual ikan sudah siap, tinggal menunggu info dari Ibu Camat Parigi kapan relokasinya,” tutup Sofyana.