
SONGULARA, PARIGI MOUTONG – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kami Gie Art, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Parigi, bakal tampil di ajang Truno Jaya Art Carnival, yang diselenggarakan di Bangkalan Madura Jawa Timur, pada tanggal 28 Nopember hingga 4 Desember 2016 mendatang.
Kami Gie Art STIE Parigi, menjadi satu-satunya perwakilan Perguruan Tinggi (PT) di Propinsi Sulawesi Tengah, dari sembilan PT se-Indonesia yang diundang, guna memeriahkan parade teater se-Nusantara itu.
Pengelola sekaligus Pembina UKM STIE Parigi, Edy Subianto mengaku, sangat mengapresiasi dan bangga dengan diikutkannya perwakilan mahasiswa STIE melakukan pementasan teater diajang ini.
Apalagi berdasarkan Undangan yang masuk, anak-anak binaan-nya itu diberikan kehormatan untuk tampil di acara puncak pementasan teater, yang rencananya dilaksanakan pada tanggal 1 Desember nanti.
“Alhamdulillah mahasiswa kami mendapatkan kehormatan bisa tampil dikegiatan selevel Truno Jaya Art Carnival di Madura. Ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan, setidaknya ini sebagai bentuk dan pembuktian bahwa hasil karya pementasan mahasiswa Parigi telah mendapat perhatian dan pengakuan skala nasional,” ungkap Edy kepada Songulara, kemarin.
Mendapatkan kepercayaan, kesempatan itu katanya tentu tidak akan disia-siakan. Makanya, beberapa bulan terakhir ini, lima mahasiswa STIE yang berpartisipasi di ajang tersebut, terus melakukan latihan-latihan.
Sekumpulan mahasiswa tersebut tidak jarang melakukan pementasan secara langsung di depan publik. Selain memantapkan persiapan, performa secara langsung ini juga dimanfaatkan sebagai media pengumpulan dana untuk pembiayaan mengikuti ajang yang dimaksud.
Upaya “ngamen” pementasan teater dibalur dengan kegiatan penjualan makanan dan minuman buatan mahasiswa sendiri ini terpaksa dilakukan, untuk pemenuhan pembiayaan kegiatan kemahahasiswaan setiap mengikuti iven maupun undangan-undangan pementasan dari dalam maupun luar daerah.
Gelaran ngamen tersebut biasanya dilaksanakan setiap akhir pekan (malam minggu) di kampus STIE Parigi. Bahkan menurut rencana, ngamen teater ini bakal digelar di Kota Palu. Sesuai tujuannya, kegiatan tersebut dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan dana transportasi dan operasional, selama mereka mengikuti kegiatan di Madura.
Diakuinya, sebagai PT yang baru berdiri sejak tiga tahun terakhir di Parigi, masalah klasik terkait minimnya pembiayaan kegiatan kemahasiswaan ini kerap kali dijumpai. Namun hal itu tidak menjadikan pihaknya patah arang, tetapi semakin mendorong upaya melakukan hal se-produktif mungkin, sekaligus melatih kemandirian mahasiswa.
“Walaupun minim pembiayaan, paling tidak kami akan terus berupaya melaksanakan beragam kegiatan terkait penggalangan dana dengan melakukan sejumlah kegiatan positif. Mudahan upaya yang dilakukan selama ini terus mendapatkan dukungan dari semua pihak, termasuk dari pemerintah setempat,” terangnya. FAIZ