PARIGI MOUTONG – Sosialisasi penyakit TBC yang dilaksanakan di Kelurahan Bantaya, yang dilaksanakan Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan (Dinkes) Parigi Moutong salah sasaran.
Sebab, kegiatan tersebut hanya menghadirkan para pegawai di jajaran Pemkab Parigi Moutong saja, dan pegawai Puskesmas, tidak menghadirkan masyarakat sekitar kelurahan dalam jumlah banyak.
Padahal penyakit bakteri menular yang berpotensi serius utamanya terhadap paru-paru tersebut sangat penting diketahui masyarakat sekitar.
Pantauan Songulara, sebagian besar dari pegawai yang hadir sosialisasi dalam rangka hari TBC sedunia tersebut hanya sekadar ingin mendapatkan undian berhadiah.
Padahal diketahui kasus TBC di Parigi Moutong cukup besar. Jumlahnya kurang lebih sebesar 716 kasus. Salah satu penyebab diduga karena masih belum maksimalnya sosialisasi kepada masyarakat.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Dinkes Parigi Moutong Elen Ludia Nelwan, beralasan bahwa kegiatan tersebut sudah disampaikan kepada pihak kecamatan dan kelurahan.
“Harap maklum saja yang jelas kita sudah sampaikan,” kata Elen.
Berdasarkan data yang diperoleh jumlah kasus TBC di Parigi Moutong sebanyak 716 kasus, Kecamatan Parigi 31 rang, Kecamatan Palasa sebanyak 35 orang, Kecamatan Sienjo 33 orang.
Terkait data kasus TBC di Parigi Moutong, Wakil Bupati (Wabup) Parigi Moutong H. Badrun Nggai meminta Dinkes agar menekan angka tersebut.
Dia menegaskan, lima tahun yang akan datang diharapkan Parigi Moutong terbebas dari segala penyakit dan puskesmas harus menjadi ujung tombak.
“Karena TBC sangat menular. Harus kita tekan, harus ada target,” tegas Badrun.