PARIGI MOUTONG – Upaya persiapan untuk menyokong ibukota baru khususnya dalam sektor ketersediaan logistik, Bupati menargetkan Parigi Moutong bisa menjadi penyuplai beras terbesar dengan pertimbangan potensi pertanian yang ada.
Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu mengatakan, perpindahan ibukota baru dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, diprediksi akan membawa kurang lebih 1 juta Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dari sisi logistik katanya, kebutuhan utama dari “penambahan Pendatang baru” tersebut pasti beras, dan jenis beras dipasaran ada kurang lebih tujuh varian yang terkenal diantaranya lima jenis beras nasional dan dua jenis beras dari luar.
“Sebut saja misalnya beras bramo dari Irian, beras pulau buru, cinta nur, beras cianjur dan kristal celebes untuk yang lokal dan dua jenis beras lainnya yakni japonica dan beras mati. Semua varian beras inilah yang nantinya akan kita persiapkan dan tentunya ini sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat khususnya para petani,” terang Samsurizal kepada Songulara, Jumat (21/8).
Mengapa butuh bantuan masyarakat katanya, karena untuk pemasaran beras sendiri sudah ada yang bersedia untuk mengambil dan dia memastikan bahwa akan dilakukan tanda tangan kontrak secara langsung antara masayarakat pemilik beras dengan perusahaan.
“Yang kita hindari adalah jangan ada lagi tengkulak. Pemerintah Kabupaten akan memfasilitasi bahwa masyarakat dan pihak perusahaan yang mengikat kontrak, sehingga masyarakat juga bisa tenang bahwa silahkan memproduksi saja, pasarnya sudah ada,” katanya.
Terkait pengembangan tujuh varian beras ini, lahan di Kabupaten Parigi Moutong sangat baik dan beberapa waktu lalu sudah sempat dilakukan uji coba penanaman dan hasilnya sangat baik. Namun katanya, ini semua tergantung bagaimana masyarakat khususnya petani bisa tertarik untuk mengembangkannya kedepan.
“Setidaknya hingga tahun 2023 mendatang, kita masih punya waktu untuk bisa mempersiapakan sejak saat ini dan dalam waktu dekat kami akan berkunjung ke Kabupaten Penajam Utara untuk melakukan pengumpulan informasi terkait apa yang menjadi kebutuhan di ibukota baru, termasuk akan melakukan penandatanganan sejumlah kontrak dengan beberapa peusahaan,” terangnya.
Selain beras katanya, Parigi Moutong juga berencana mempersiapkan sejumlah komoditi logistik lainnya termasuk dari sektor perikanan maupun kebutuhan ternak untuk konsumsi.
“Untuk sektor pertanian beras ini mungkin tidak semua wilayah, nantilah kita akan bagi karena masih ada beberapa pengembangan logistik lainnya yang akan kita lakukan kedepan. Mungkin bisa untuk pengembangan pertanian beras ini kita fokuskan di wilayah selatan, sementara untuk pengembangan lain seperti perikanan dan peternakan itu diwilayah lainnya,”.