PARIGI MOUTONG – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Kasimbar, yang berdiri sejak dua tahun lalu hingga saat ini belum memiliki tenaga pengajar atau guru yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Saat ini, tenaga pengajar yang ada di SMAN 2 Kasimbar jumlahnya sekitar 10 orang. Dari keseluruhan guru tersebut, semuanya masih berstatus honorer, yang PNS di sekolah ini hanya saya sendiri selaku kepala,” ujar Kepsek SMAN 2 Kasimbar, Irjan kepada Songulara, Rabu (4/4).
Pihaknya berharap sekolah mendapatkan tambahan guru yang sudah PNS untuk mengajar di sekolah yang ia pimpin. Sebab guru yang sudah berstatus PNS terikat dengan tugasnya, berbeda dengan yang masih berstatus honor, dimana sekolah tidak bisa mengikat dengan tugas jika ada kepentingan lain yang akan mereka kerjakan.
Meski demikian, ia juga bersukur karena semua tenaga honorer yang bertugas disekolahnya telah memiliki Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan begitu, ia menganggap bahwa semua guru honor disekolahnya bisa dikatakan sebagai guru tetap.
Selain itu, kondisi SMAN 2 Kasimbar kekinia masih kekurangan ruang kelas. Saat ini yang tersedia hanya ada tiga kelas, sementara yang dibutuhkan kurang lebih lima kelas. Belum lagi jika penerimaan siswa baru nantinya, tentunya akan membutuhkan penambahan ruang kelas lagi.
Bukan hanya itu, kondisi halaman sekolahnya juga masih sangat memprihatinkan, sebab masih terdapat banyak rawa yang belum tertimbun sekitar 1,5 hektar. Jika air laut dalam keadaan pasang, air bisa sampai ke halaman sekolah, karena letak bangunan berada dekat pesisir laut.
“Mudah-mudahan Pemkab dapat lebih memperhatikan lagi kondisi sekolah ini, agar proses belajar mengajar dapat terlaksana lebih baik lagi,” pungkasnya. IWAN TJ