PARIGI MOUTONG – Meski terbilang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dua siswi kembar disabilitas tuna netra asal Desa Lebagu Kecamatan Balinggi yaitu Ni Made Dwivayanti dan Ni Putu Diva Riyanti bersama dua temannya yang lain, tetap semangat mengikuti Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) tingkat SMP.
“Ada empat siswa yang berkebutuhan khusus terdiri dari, dua tuna netra, satu tuna runggu dan satu autis. Keempat siswa ini mengikuti UNKP hari kedua dibantu dengan para guru sekolah ini,” ujar Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Parigi, I Ketut Dina Arta kepada Songulara, Selasa (24/4).
Sesuai amanat UUD katanya, setiap warga negara berhak untuk mengenyam pendidikan. Artinya kata Ketut, tanpa terkecuali mereka yang berkebutuhan khusus diwajibkan mengikuti ujian nasional seperti siswa pada umumnya.
Selama memimpin SLB, dirinya telah menamatkan ABK setiap tahun baik tingkat SD, SMP dan SMA. Bahkan ada siswa yang berasal dari sekolah formal yang memiliki kebutuhan khusus dimasukan kesekolah ini, agar proses pendidikan sesuai dengan kebutuhan mereka terpenuhi dan dapat bekembang.
“Rata-rata siswa ini memiliki semangat belajar yang tinggi meski memiliki keterbatasan dan kami siap melakukan pembinaan kepada mereka. Seperti siswi kembar yang menyandang tuna netra ini, mereka bercita cita ingin menjadi orang yang sukses,” terangnya. IWAN TJ