PARIGI –Kondisi ruang kelas Sekolah Dasar Kecil (SDK) Desa Jononunu tak layak pakai. Terdapat tiga ruangan di sekolah ini, kondisinya memprihatinkan. Akibat kondisi ini, siswa kelas I harus meminjam ruang perpustakaan untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Kepala Desa (Kades) Jononunu, Saharudin HB Lawasa saat di temui Songulara, Sabtu 6 Maret 2016 mengakui kondisi satu-satunya sekolah di desa tersebut yakni SDK Jononunu sangat memprihatinkan. Beberapa ruang kelasnya sudah tidak layak pakai.
Ia mengungkapkan, kondisi fisik tiga bangunan ruang kelas berdinding papan dan pada bagian belakang bangunan hanya menggunakan dinding kawat. Parahnya lagi, dinding papannya sudah bocor dan lapuk.
“Jika hujan deras, percikan air hujan masuk ke dalam ruang kelas,” ungkapnya.
Selain itu kata dia, ruang kelas I, siswanya menumpang di ruang perpustakaan. Hal itu dikarenakan bangunan ruang kelas I hingga saat ini belum ada.
Ia menyayangkan kondisi sekolah itu, masih kurang mendapat perhatian dari instansi terkait. Apalagi Desa Jononunu masih masuk dalam wilayah Kota Parigi.
Ia menuturkan, pihak UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Parigi Tengah telah beberapa kali mengevaluasi sekolah tersebut, namun kondisi sekolah itu belum juga diperbaiki.
“pihak UPTD selalu sampaikan pada pihak sekolah untuk menindaklajuti bangunan SDK Jononunu yang dianggap sudah tidak layak pakai itu, namun hal itu hanya janji-janji, karena hingga sekarang tidak ada realisasinya. Apakah pihak UPTD sudah melaporkan ke dinas pendidikan atau apa kami tidak tahu,” tuturnya.
Ia berharap, melalui informasi yang dipublikasikan media, pemerintah khususnya dinas pendidikan bisa memberikan perhatian lebih terhadap kondisi SDK Jononunu. fhara