PARIGI MOUTONG – Dua kontraktor proyek peningkatan jalan di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, tak mampu merampungkan pekerjaan sesuai target.
Padahal, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Parigi Moutong (Parimo), telah melayangkan dua kali surat teguran. Namun menjelang batas waktu pekerjaan, realisasi masih sangat rendah.
Dua kontraktor tersebut, yakni CV Annur Perkasa sebagai pelaksana proyek peningkatan jalan Suli-Bungacino di Kecamatan Balinggi, senilai Rp2,2 miliar.
Kemudian, PT Duta Wijaya Teknika sebagai pelaksana proyek peningkatan jalan Buanasari-SMA Tolai Barat, di Kecamatan Torue, yang nilainya diperkirakan di atas Rp2 miliar.
Berdasarkan catatan Dinas PUPRP Parimo, realisasi proyek peningkatan jalan Suli-Bungacino dengan nomor kontrak 06/SP/DAK PENUGASAN- TEMATIK/REKON-JLN/BM-PUPR/VII/2023, per 10 November 2023, baru mencapai 4 persen.
Berbagai upaya telah dilakukan Dinas PUPRP Parimo, di antaranya melaksanakan Show Couse Meeting (SCM) sebanyak dua kali dengan CV Annur Perkasa.
Sebab, kondisi pelaksanaan pekerjaan telah mengalami keterlambatan sangat kritis dari jadwal yang telah direncanakan 37,06 persen. Sementara realisasi fisik di lapangan, masih 3,25 persen, atau minus 33,81 persen.
Dinas PUPRP Parimo pertama kali mengundang CV Annur Perkasa, untuk menghadiri SCM, pada 13 Oktober 2023.
Namun, CV Annur Perkasa diduga tidak menindaklanjuti berbagai saran yang diberikan Dinas PUPRP Parimo. Sehingga, surat pemanggilan kedua kembali dilayangkan, pada 13 November 2023.
“Kami sudah beri surat teguran kedua. Itu sudah kritis, artinya sudah harus hati-hati,” tegas Kepala Bidang Bina Marga, pada Dinas PUPRP Parimo, di Parigi, Senin, 20 November 2023.
Menurutnya, bila surat teguran ketiga kembali dilayangkan ke pihak kontraktor, dipastikan akan dilakukan pemutusan kontrak.
“Sudah kami warning. Bahkan, telah dilakukan pengendalian terhadap kontrak,” tukasnya.
Tidak hanya itu, Mudana mengatakan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pun telah mengunjungi lokasi proyek peningkatan jalan Suli-Bungacino, usai Dinas PUPRP Parimo menyampaikan progres pekerjaan tersebut.Saat itu, BPK menilai proses pekerjaan terlambat dari target yang diberikan. Bahkan, CV Annur Perkasa pun berjanji, akan melaksanakannya tepat waktu.
“Mereka (BPK) sudah turun ke lokasi, saat itu didampingi pelaksana. Padahal dia (kontrator) sudah berjanji di depan BPK akan segera selesaikan,” bebernya.
Ia menilai, CV Annur Perkasa tak komitmen dengan berbagai kesepakatan yang telah dibangun sebelumnya.
“Dia (kontraktor) yang menghitung step by step, penggunan waktunya sampai minusnya akan terkejar. Sudah sepakat, ternyata setelah sepuluh hari kita evaluasi, masih sama,” kata dia.
Kemudian, progres proyek peningkatan jalan Buanasari-SMA Tolai dengan kontrak 05/SP/DAK PENUGASAN TEMATIK/REKON-JLN/BM-PUPRP/11/2023, hingga kini baru mencapai 30 persen atau minus 40 persen dari target.
Progres pekerjaan per 7 Oktober 2023, telah mengalami keterlambatan dari rencana 18,73 persen. Sedangkan realisasi fisik di lapangan baru 4,67 persen, atau deviasi negatif sekitar 14,06 persen.
“Proyek ini di atas Rp2 miliar, lebih besar dari anggaran Suli – Bungacino. Karena lebih panjang, ada pertigaan, di depan sekolah terus sampai tikungan,” ujarnya.
Meskipun progresnya telah mencapai 30 persen, proyek peningkatan jalan Buana Sari-SMA Tolai Barat yang telah melaksanakan pehamparan, masih minus 40 persen dari target.*