PARIGI MOUTONG – Tim penanganan stunting Parigi Moutong, lakukan monitoring dan evaluasi (Monev) program stunting ke puluhan desa sasaran program, pekan lalu.
Kabid Sosbud Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong, Sahid Badja mengatakan, sejumlah program berjalan diluar perencanaan (lambat) lantaran dimasa pandemi Covid19.
Menurutnya, ada dua program titik fokus monev tim diantaranya program untuk ibu hamil dan bayi dibawah dua tahun, yang progresnya masih berada dibawah 50 persen. Kendala ini terjadi lantaran anggaran kegiatan harus terpangkas.
“Karena refokusing anggaran, banyak kegiatan yang tertunda dan bergeser jadwal pelaksanaannya,” kata Sahid, Selasa (7/7).
Kendala lain lanjutnya, kegiatan penanganan stunting terpaksa bergeser untuk menghindari timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan akibat pendemi virus corona. Sebut saja katanya akibat pandemi virus corona, kegiatan sosialisasi dan edukasi stunting ke ibu-ibu hamil untuk sementara ditiadakan.
“Sangat berisiko apabila tetap mengumpulkan massa ditengah pandemi virus corona. Resiko penularan Covid19 akan semakin meningkat dan dapat membahayakan. Namun untuk persoalan anggaran, Pemkab akan mencari solusi anggaran lainnya untuk tindak lanjut program,” terangnya.
Berdasarkan hasil monev terakhir, pihaknya pesimis target kegiatan tahun ini tidak akan mencapai 100 persen,
“Kita perkirakan bisa mencapai sekitar 85 persen saja yang bisa terealisasi,” katanya.