PARIGI MOUTONG – Kepolisian Resort (Polres) Parigi Moutong melakukan autopsi jasad RN (17) siswa SMAN 1 Parigi Utara untuk mengetahui pasti penyebab kematiannya. RN diduga tewas dibunuh, namun belum diketahui pasti siapa pelakunya.
Autopsi digelar sekira pukul 09.30 Wita, Desa Toboli Kecamatan Parigi ttara, dipimpin dokter Ekko, spesialis forensik dari RS Bhayangkara Makassar dan dokter Benyamin dari RS Bhayangkara Palu bersama stafnya serta dibantu dokter yang ada di Parigi Moutong.
“Ini kita lakukan untuk mengungkap kasusnyasekaligus menepis rumor dan isuyang beredar tentang penyebab kematian korban. Jadi kita buktikan secara ilmiah apakah ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujar Kapores Parigi Moutong, AKBP Sirajuddin Ramly kepada sejumlah media usai menggelar autopsi, Jumat (24/11).
Menurut Sirajuddin, hasil dari pemeriksaan secara forensik melalui autopsi ini terlebih dulu akan didalami, karena harus mengambil beberapa sampel dan uji laboratorium.
Kasus ini kata dia, secepatnya akan diungkap motif dan penyebab kematian korban.
“Untuk itu kita harus lebih berhati-hati dan profesional dalam pengungkapan kasus ini,” katanya.
Pantauan media ini, autopsi yang dilakukan berjalan aman dan lancar. Autopsi ini turut disaksikan keluarga korban sejumlah warga setempat.
Sebelumnya Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap siapa pelaku dan apa motif dari meninggalnya korban tersebut. AKSA