PARIGI MOUTONG – Petani di Kabupaten Parigi Moutong menjalin kerjasama atau Memorandum of Understansding (MoU) dengan PT. Fishindo Kusuma Sejahtera (FKS) selaku eksportir sarang burung walet, Senin (24/2) di rumah jabatan wakil bupati.
Penandatanganan MoU ini dilakukan secara simbolis oleh salah seorang perwakilan petani walet di Parigi Moutong, H. Suardi dan PT. FKS, Darwis.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Parigi Moutong, Mohammad Yasir menjelaskan, kurang lebih 143 petani Walet Parigi Moutong yang menandatangani MoU dengan PT. FKS.
MoU itu kata Yasir, terkait ekspor sarang burung walet ke negara China. Namun, dalam MoU itu belum diatur tentang harga dan teknis ekspor ke China, untuk dapat mengikat kedua belah pihak.
MoU ini kata Yasir, lebih mengatur kesepahaman terkait hak-hak petani untuk mendapat pendampingan dan pembinaan.
Sebelumnya, PT FKS menawarkan dua sistem pemasaran sarang burung Walet Parigi Moutong. Dua sistem itu berupa pemasaran sarang burung walet Parigi Moutong langsung ke China dan tidak secara langsung melalui negara perantara.

“Kalau ingin ekspor langsung ke China akan sangat menguntungkan. Pasalnya, harganya sangat kompetitif sebab langsung berhubungan dengan konsumen pertama,” kata tenaga ahli Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Muhammad Idrus Hafied saat bertemu dengan peternak walet di Rujab Wakil Bupati, Rabu 29 Januari 2020.
Menurut Idrus, China selaku konsumen, menuntut kualitas sarang burung walet yang sesuai standar dan mutu yang sangat bagus. Sehingga, pihaknya bersama PT FKS menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan.
Setiap sarang burung walet dari peternak akan dikumpulkan dan diinventarisir PT FKS. Kemudian akan dibawa ke sarana pencucian sarang burung walet yang sesuai standar ISO.
Tujuannya kata dia, agar sarang burung walet yang dibutuhkan konsumen dari China dapat terpenuhi, harga dapat menjadi kompetitif.
Nantinya, setiap peternak walet akan mendapat tanda register. Produk yang dipasarkan akan berlabelkan walet Parigi Moutong. IMUT