PARIGI MOUTONG – Usai meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan Predikat Pratama di tahun 2022 kemarin, tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong menargetkan raih Predikat Madya.
“Iya, Kabupaten Parigi Moutong di 2022 raih penghargaan KLA predikat Pratama. Jadi tahun ini kami berupaya meningkatkan target menjadi tingkat Madya,” ungkap Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Parigi Moutong, Kartikowati, di Parigi, Rabu (1/2).
Menurutnya, banyak indikator yang harus terpenuhi untuk mencapai predikat Madia tersebut, salah satunya angka penerbitan akte kelahiran anak.
Sebab, akte kelahiran merupakan dokumen kependudukan yang dinilai penting, dan menjadi dasar anak diakui oleh Negara.
“Capaian kami tahun kemarin di angka 71 persen, berarti tersisa 29 persen anak-anak Kabupaten Parigi Moutong, yang belum memiliki akte kelahiran,” ujarnya.
Kemudian, kriteria dalam dalam mencapai penghargaan KLA predikat Madya, yakni mengurangi angka pernikahan bagi anak di bawah umur dan kasus Stunting.
Selan itu, berkurangnya kekerasan terhadap anak, baik fisik, dan seksual, juga menjadi indikator penilaian KLA.
Untuk mendukung target tersebut, kata dia, juga harus ditunjang dengan sarana dan prasarana, seperti sekolah ramah anak, Puskesmas rama anak, hingga masjid ramah anak.
“Sekolah ramah anak, harus sekitar 25 persen dari sekolah yang ada di Kabupaten Parigi Moutong,” tukasnya.
Terget pemenuhan syarat lainnya, lanjut Kartikowati, yakni pembentukan kecamatan dan desa layak anak untuk mendukung kabupaten layak anak.
“Alhamdulillah sekarang dengan menggunakan dana desa banyak anggaran-anggaran yang bisa digunakan untuk program kepedulian terhadap anak,” ungkapnya.
Saat ini, DP3AKB Parigi Moutong juga telah menjalin bekerjasama dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Dinas Kesehatan, dalam rangka menurunkan status gizi dan kematian ibu dan anak.
“Untuk itu harapan saya seluruh OPD terkait, media massa bisa bekerjasama membantu meningkatkan target kami, dari pratama menjadi madya,” pungkasnya. *theopini