PARIGI – Pemkab Parigi Moutong saat ini tengah fokus melakukan sejumlah upaya terkait target penurunan angka stunting di 47 lokus. Termasuk menggelar Lokakarya Aksi Pertama Analisis Situasi Stunting tahun 2020, yang dilaksanakan di aula pertemuan Bappelitbangda Parigi Moutong, Kamis (12/3).
Bekerja sama Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Untad Palu, Pemkab melalui Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Parigi Moutong, melakukan aksi analisis tahap awal terhadap situasi stunting di 47 desa tahun 2020-2021 dan akan menjadikan penurunan angka stunting di daerah ini dalam pencapaian angka yang sangat memuaskan.
Bupati Parigi Moutong yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Agus S. Hadi mengatakan, percepatan penurunan stunting merupakan prioritas daerah yang sejatinya menjadi momentum strategis untuk menata kembali penyelenggaraan pelayanan dasar khususnya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Konseling gizi terpadu air minum dan sanitasi, pendidikan anak usia dini dan perlindungan sosial agar lebih terpadu dan tepat sasaran.
Pemkab kata Agus akan terus menggalakkan program penanganan stunting melalui pendekatan multi sektor yang terintegrasi, dalam pendekatan multi sektor yakni intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.
Pada tahun 2019, penanganan stunting di 10 desa lokus stunting berjalan dengan baik. Hingga saat tahun 2020 ada 47 desa yang menjadi lokus stunting.
“Kita fokus pada aksi pertama yaitu analisis situasi dan aksi. Ini meliputi identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program serta kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi. Olehnya, sangat diharapkan peran seluruh OPD tidak hanya satu atau dua OPD saja tetapi semuanya harus terlibat dalam penanganan stunting ini,” terangnya.
Sebelumnya, Kabid Sosial Budaya Bapelitbangda Parigi Moutong, Abdul Sahid Badja, melaporkan, menindak lanjuti penugasan dari pemerintah pusat terhadap penurunan angka stunting di Parigi Moutong ini menjadi perioritas utama.

Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2017 kata Sahid, angka stunting menurun 34,4%. Pada tahun 2018, angka stunting 33,7% dan pada bulan November 2019 menurun dengan angka 23,6% dan diharapkan pada tahun 2020 bisa menurun dengan hasil yang sangat memuaskan.
Pemkab Parigi Moutong di tahun 2020 katanya, telah menetapkan 47 desa untuk ditangani stuntingnya. Tujuan dilaksanakannya kegiatan Lokakarya aksi pertama analisis situasi stunting ini untuk memproses dan mengindentifikasi sebaran stunting dan memahami permasalahan.
“Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan, pertama dengan dilaksanakan lokakarya tim akan menyaring informasi awal diwilayah desa yang menjadi lokus. Kemudian, tim akan turun kelokasi desa untuk mempelajari permasalahan penyebab stunting di 47 desa tersebut,” ujarnya. FAIZ