PARIGI MOUTONG- Pelestarian tanaman manggrove yang dilakukan masyarakat hendaknya tidak berhenti atau hanya sebatas menanam saja, akan tetapi menumbuhkan rasa memiliki.
“Saat ini kami mencoba melakukan inovasi dengan merubah pola, bukan hanya sebatas menanam tetapi memiliki dengan cara membudidayakan kepiting bakau,” ujar Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Parigi Moutong, Dadan Priatna Jaya kepada Songulara. Senin (30/10).
Hingga kini, sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa mangrove hanya sebatas konservasi. Namun apa yang bisa dirasakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat dengan adanya tumbuhan manggrove? hal inilah yang akan coba dikembangkan dengan program bantuan pemberdayaan masyarakat dalam hal budidaya kepiting bakau.
“Dengan budidaya kepiting bakau, kita juga mencoba meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tumbuhan manggrove. Program tersebut sudah kami lakukan di desa Dolago,” katanya.
Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pihaknya juga berharap masyarakat bisa melakukan penanaman secara swadaya. Karena kepiting habitat alaminya adalah pohon bakau atau manggrove.
“Kerusakan mangrove selama ini karena ulah manusia, karena hanya dimanfaatkan untuk pembuatan tiang perangkap ikan ‘sero’, perahu, bahkan difungsikan sebagai kayu api. Makanya kami mencoba untuk terus mengembangkan program agar manggrove tidak dirusak lagi, sebab kepiting tidak bisa hidup kalau tidak ada habitatnya,” terangnya.
Terkait pasaran kepiting bakau, saat ini katanya sudah banyak peminat yang datang untuk membeli. Seperti di Kecamatan Bolano misalnya, masih dilakukan secara swadaya dan belum terpola.
Jika kepiting tersebut dibudidayakan dalam pembesaran jenis redballdari harga Rp5 ribu bisa mencapai Rp50 ribu, dengan sendirinya ada peningkatan perputaran ekonomi. Jika peningkatan ekonomi masyarakat sudah mulai berkembang, berarti akan tercipta ketergantungan dengan manggrove. Dengan sendirinnya perusakan manggrove akan berkurang bahkan akan budidayanya bertambah, karena mereka membutuhkannya sebagai sumber penghasilan. IWAN TJ