PARIGI MOUTONG – Panwaslu Parigi Moutong bakal melakukan validasi bukti materil terkait beredarnya foto Kepala Dinas Sosial, Arman Maulana dan Camat Palasa, Rizal Makarama bersama ketua tim pemenangan salah satu calon kontestan Pilbup 2018 dimedia sosial yang dianggap melanggar.
“Perlu validasi bukti materil terkait dugaan pelanggaran Aparatur Sipil Negara (ASN) itu. Karena foto dalam KUHP adalah bukti petunjuk, dan kami akan memvalidasi dulu kejadian itu sebelum penetapan atau sesudah penetapan calon bupati dan calon wakil bupati,” ujar Komisioner Devisi Penindakan Hukum dan Pelanggaran Panwaslu Parigi Moutong, Moh. Iskandar Mardani kepada Songulara, Rabu (18/4).
Pihaknya juga masih akan menulusuri apakah simbol seperti huruf L diluar dari simbol angka yang diperagakan dalam foto tersebut merupakan klaim dari salah satu pasangan calon atau tidak, sebab hal tersebut masuk kedalam rana kajian, Sempat menjadi tanda tanya foto itu bersama dengan Ketua Tim SABAR, Nico Rantung.
Namun semua kata dia ada prosesnya, sebab Panwaslu mengacu ke peraturan Bawaslu Nomor:14 Tahun 2017, dan tidak serta-merta memberikan penilaian terhadap foto itu masuk dan dianggap melanggar.
“Memang ada bukti foto. Misalnya kejadian itu pasca penetapan, maka langkah yang akan diambil oleh Panwaslu yaitu melakukan pleno. Tetapi sebelum pleno, kami bisa mengundang secara langsung melalui format konfirmasi. Level apapun itu, bisa kami undang dalam hal keterangan dalam bentuk konfirmasi,” terangnya.
Jika validasi bukti materilnya ternyata pasca penetapan, maka dalam waktu dekat pihaknya akan langsung melakukan konfirmasi kepada yang diduga, dan akan diproses dalam waktu sesingkatnya.
Terpisah, Kadis Sosial, Arman Maulana, yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya mengatakan bahwa foto tersebut merupakan foto tahun 2017, saat pencanangan kampung KB di wilayah pegunungan Kecamatan Palasa.
Pengambilan dokumentasi ini katanya sebelum adanya penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati. Saat itu kata Arman Nico Rantung dan Rizal Makaramah berada di pinggir jalan sedang menunggu ojek untuk berangkat ke lokasi pencanangan kampong KB. IWAN TJ