PARIGI MOUTONG – Kabar menggembirakan bagi masyarakat Parigi Moutong yang berprofesi sebagai petani. Tahun ini, PT Sang Hyan Seri (Persero) membangun pabrik pengolahan benih di Desa Baliara Kecamatan Parigi Barat.
Proyek pembangunan pabrik pengolahan benih ini resmi dikerjakan, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati Parigi Moutong, H. Badrun Nggai, Direktur Utama (Dirut) PT Sang Hyang, Pihak Kementerian BUMN, serta Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulsel, Selasa (7/8)
Dirut PT Sang Hyang Seri, Ofan Sofan mengatakan, perusahaan tersebut merupakan milik negara. Sejak tahun 2015, pihaknya diberikan amanat untuk melakasankan pembangunan itu dalam bentuk penyertaan modal negara dari pemerintah sebesar Rp400 milyar. Dari uang tersebut untuk ivestasi atau pembangunan empat pabrik yang akan didirikan di Indonesia, termasuk salah satunya di Parigi Moutong.
Menurutnya, pembangunan pabrik benih di Parigi Moutong oleh perusahaan tersebut, nantinya memiliki kapasitas 2.500 ton pertahun, dan dipastikan siap untuk beroperasi pada bulan Desember.
“Awal 2019 saat terjadi panen, kami siap untuk menyiapkan atau memproses benih yang berkualitas. Selain itu, kami akan memback-up kebutuhan benih yang ada di Sulteng, Gorontalo dan daerah terdekat lainnya,” ujarnya.
Adanya pembangunan pabrik benih itu, diharapkan berdampak pada lingkungan ekonomi, sepeti membentuk sebuah ekosistem kerja yang membutuhkan tenaga kerja di Parigi Moutong, serta meningkatkan elektabilitas dari petani itu sendiri.
“Lebih penting lagi, bagaimana mendayagunakan hasil pabrik yang telah dibangun bisa dimaksimalkan, untuk kebutuhan benih yang ada khususnya di Parigi Mutong,” terangnya.
Hal senada dikemukan salah satu pejabat Kementrian BUMN, Rahmat. Dia mengatakan, dengan adanya pembangunan pabrik tersebut, kiranya dapat memajukan ekonomi masyarakat Parigi Moutong.
Sehingga, dia menenkankan adanya kolaborasi yang bersinergi antara PT. Sang Hyang Seri dengan Pemkab Parigi Moutong, agar pelaksnaannya tidak ada kendala. Karena penyertaan modal negara tersebut bukan hal yang sepele. Itu katanya, merupakan salah satu projek prioritas dari presiden, agar perusahaan ini bisa memenuhi 10.000 ton benih pertahunnya.
“Saya berharap, proyek pembangunan pabrik ini dapat diselesaikan tepat waktu di bulan Desember. Pasalnya, seluruh pelaksanaan pekerjaan proyek ini, langsung dikawal oleh Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan (TP4) dari Kejaksaan Agung RI. Agar segala sesuatu yang dilaksanakan tidak terbengkalai atau melanggar koridor dari Undang-undang dan aturan yang berlaku,” jelasnya. AKSA