PARIGI MOUTONG – Pedagang ikan di Pasar Sentral Parigi, Kabupaten Parigi Moutong mengeluhkan bangkai ternak babi yang dibuang ke laut.
Pasalnya, aktivitas itu berdampak pada omset penjualan, karena warga takut terserang virus penyebab matinya ternak babi, setelah mengkonsumsi ikan.
“Tidak sedikit sisa jualan ikan kami buang ke sungai,” kata Pedagang Ikan di Pasar Sentral Parigi, Busra, ditemui, Rabu, 7 Mei 2023.
Dia mengatakan, ternak babi yang dibuang ke laut, sangat mempengaruhi daya beli masyarakat. Padahal, ikan menjadi bahan makanan utama yang setiap hari dikonsumsi.
Dalam sehari, sebelum adanya bangkai ternak babi dibuang ke laut, para pedangan dapat menghabiskan stok ikan berbagai jenis hingga dua termos.
“Satu termos ikan, totalnya seharga Rp 400.000,- hingga Rp 1 juta bisa terjual habis. Tapi sekarang, pembeli sepi. Satu termos ikan, butuh waktu berhari-hari dijual, bahkan tidak habis,” kata dia.
Busra menyebut, turunnya minta pembeli telah terjadi kurang lebih satu bulan lamanya. Kondisi ini, sangat merugikan, dan meresahkan para pedagang ikan.
“Jika tidak ada solusi, kami akan melakukan demo ke pemerintah,” tukasnya.
Senada dengan itu, pedagang ikan lainnya, Amin mendesak, pemerintah daerah dan DPRD Parigi Moutong untuk membantu pedagang mencari solusi atas persoalan tersebut.
Salah satunya, dengan sosialisasi untuk menjelaskan ke masyarakat, agar tak lagi resah dan khawatir bila mengkonsumsi ikan.
Sebab, dalam surat edaran Bupati Parigi Moutong, hanya menekankan soal denda bagi peternak yang sengaja membuang bangkai ternaknya ke laut.
“Kami butuh adanya informasi ke masyarakat, bahwa bangkai ternak babi itu sudah ditanam. Jadi kami minta semua yang terlibat, termasuk Kepolisian membantu menyampaikan ke masyarakat,” pungkasnya.*