PARIGI MOUTONG – Jika di tahun-tahun sebelumnya, setelah upacara peringatan HUT RI, petugas kebersihan akan disibukkan dengan sampah plastik dari air minum kemasan, serta sampah dari dos sisa makanan ringan. Maka sesuatu yang berbeda, tampak jelas pada Peringatan HUT RI ke 74 tahun ini, di halaman Kantor Bupati Parigi Moutong.
Tak ada lagi sampah dan petugas kebersihan pun lebih fokus ke tugas lain.
Sebagai solusi, dengan tak adanya air minum dalam kemasan plastik, pihak panitia dari Bagian Umum Setda, telah menyiapkan sejumlah dispenser air minum beserta gelas, pada empat sudut tempat upacara. Tamu undangan yang kehausan, tampak sering-sering ke arah dispenser, guna menghilangkan rasa dahaga.
“Upacara 17 Agustus yang paling ramah lingkungan,” ucap salah seorang undangan.
Tas Bingga Tampil Perdana
Pada momentum peringatan HUT RI ke 74 kali ini, Tas Bingga, yang merupakan tas tradisional Suku Kaili, yang terbuat dari daun pandan dan daun kelapa, mulai diperkenalkan oleh PKK Kabupaten Parigi Moutong.
Tas tradisional, yang disebut-sebut sebagai solusi yang ramah lingkungan itu, muncul sebagai pengganti tas plastik berisi makanan ringan yang biasanya disuguhkan kepada tamu undangan.
Tas Bingga yang berisi makanan ringan, tampak berjejer di meja yang telah disiapkan.
“Saya berharap, penggunaan bingga ini tidak hanya berhenti sampai di sini. Melainkan pada setiap acara-acara Pemda maupun swasta,” ujar Ketua TP PKK Parigi Moutong, Dra Hj Noorwachida Prihartini Tombolotutu.
Dikatakannya, Tas Bingga merupakan solusi ramah lingkungan, yang ditawarkan PKK atas deklarasi nol sampah plastik Pemkab Parigi Moutong belum lama ini.