PARIGI MOUTONG – Malang benar nasib para Inpektur Pembantu (Irban) di Inspektorat Daerah Parigi Moutong. Betapa tidak, usai dilantik sebagai pejabat eselon III a, mereka berharap mendapat tambahan penghasilan (TP), paling tidak setara dengan pejabat di level yang sama pada OPD lain.
Namun apa lacur, TP mereka pada tahun ini menukik jatuh bebas pada kisaran hanya Rp 2,9 juta. Padahal tahun lalu, TP para Irban mencapai Rp 6 juta.
Setali tiga uang dengan Irban, para auditor yang merupakan pejabat fungsional di Inspektorat Daerah, pada tahun ini juga mendapat TP yang nilainya jauh dari tahun lalu. Atau hanya Rp 1,9 juta pada tingkat Auditor Madya. Tak ayal penurunan tersebut, diinformasikan mendapat penolakan dari para Irban dan auditor.
“Paling tidak nilai TP kita sama dengan pejabat Eselon III a di OPD lain, padahal kerja kita di sini lebih berat,” keluh salah seorang Irban, yang turut diaminkan para Irban dan Auditor lainnya.
TP Inspektur naik, anak buah justru turun
Yang kemudian menjadi bahan pertanyaan para Irban dan Auditor, adalah naiknya TP untuk Inspektur yang menjadi pimpinan di Inspektorat Daerah. Jika tahun lalu nilai TP Inspektur adalah Rp 9 juta pas, sekarang malah naik menjadi Rp 9,2 juta.
“Kami tidak tahu bagaimna cara mereka menghitung nilai TP. Bos dinaikkan, anak buah yang bekerja dilapangan justru dikurangi,” sindir salah seorang Auditor.
Sementara itu, Sekda Parigi Moutong, Ardi Kadir, yang dikonfirmasi via Whatsapp, menjelaskan bahwa ke empat Irban telah bertemu dengan pihak Bagian Ortal Setda selaku pihak yang mengitung besaran nilai TP.
“Nanti besok saya urus,” bunyi kalimat terakhir, chat WA balasan dari Ardi Kadir.