PARIGI MOUTONG – Lapak yang dibangun dari dana Corporate Social Responsibility (CSR), membuat wajah Pasar Sentral Parigi menjadi rusak. Letaknya dibagian depan telah merusak tata bangunan dan keluar dari Master Plan Pasar ini. Sebelumnya, lokasi Lapak ini adalah lahan kosong yang ditumbuhi rumput hijau sehingga membuat Pasar tersebut terlihat indah dan menarik.
Sedianya, lahan itu untuk parkir kendaraan para pengunjung atau pembeli. Tapi kini menjadi semrawut setelah adanya lapak CSR tersebut. Bukan hanya itu, keberadaan lapak CSR tersebut membuat mubazir beberapa unit bangunan lapak lainnya yang sudah disediakan dibagian tengah dan selatan pasar itu. Selain itu, bangunan tersebut membuat seluruh pedagang yang sebelumnya menempati lapak berdekatan dengan kantor pengelola PSP berpindah.
Walhasil, lapak yang dibangun dengan menelan anggaran ratusan juta (lapak PSP) itu sudah tidak difungsikan lagi alias mubazir. Diketahui, lapak CSR itu dibangun sejak Yasir menjabat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Parigi Moutong.
“Sudah tidak ada lagi yang berjualan disini pak, semua sudah pindah didepan (lapak CSR). Tinggal beberapa pedagang toko saja yang masih bertahan,” kata salah satu pedagang, Pendi, kepada sejumlah media, Jumat (14/06).
Menurutnya, sebelum lapak CSR itu ada, pasar ikan dan bangunan lain, masih menjadi pusat keramaian jual beli.
“Sekarang keramaian sudah berpindah kedepan (lapak CSR), kalau ada pembeli yang masuk, mereka cuma belanja ikan saja, itupun tidak banyak,” tuturnya.
Harapannya, ada solusi terbaik dari Pemerintah Daerah untuk menjadikan bangunan lapak yang sebelumnya sudah ada, bisa berfungsi dan tidak mubazir serta ramai secara merata. *WANS
Comments 1