PARIGI MOUTONG – Setelah sebelumnya sudah dua kali berhasil memecahkan rekor nasional, Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu, kembali bertekad memecahkan kembali rekor serupa versi Musium Rekor Indonesia (MURI) tahun 2016 ini.
Bila pemecahan rekor beberapa waktu lalu berkaitan dengan kegiatan kemaritiman, maka upaya pecahkan rekor MURI yang kesekian kalinya ini, Bupati akan mengangkat tema kuliner asli Indonesia, yang belakangan hari dilekatkan dengan nama desa di Kabupaten Parigi Moutong

yakni Lalampa Toboli.
Menurut Bupati, tekad memecahkan rekor ini sebagai bentuk kegiatan rangkaian dan dukungan dalam menyukseskan pelaksanaan Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT), yang akan di helat tahun ini juga.
Konsep yang diusung pada kegiatan nantinya yakni pembakaran Lalampa Toboli secara massal, dengan melibatkan semua masyarakat yang bermukim di sepanjang rute yang telah ditentukan.
Kemudian pembakaran Lalampa Toboli terpanjang dengan menempuh rute dari lokasi kilometer II Desa Toboli hingga lokasi Taman Kayubura, atau dengan rute sepanjang kurang lebih lima kilometer.
“Insya Allah tahun ini kami bertekad untuk mengulang kembali melakukan pemecahan rekor MURI dengan menggelar pembakaran Lalampa Toboli secara massal dan pembakaran lalampa Toboli dengan rute terpanjang dari Toboli hingga Kayubura,” terang Bupati kepada Songulara, baru-baru ini.
Dipilihnya Lalampa Toboli sebagai objek karena jajanan ini sejak beberapa tahun terakhir telah menjadi salah satu ikon kuliner yang sangat lekat dengan nama Kabupaten Parigi Moutong.
Nikmatnya cita rasa Lalampa Toboli juga sudah teruji dan mendapatkan pengakuan dari beberapa daerah. Terbukti hingga sejauh ini, panganan tersebut telah mulai banyak di gelar di beberapa daerah lain diantaranya Kota Palu dan sekitarnya.
Berangkat dari pertimbangan ini juga, sehingga pada perhelatan FPTT kali ini menjadi momentum untuk memperkenalkan Lalampa Toboli secara nasional.
Meski sebenarnya, dibeberapa kali kunjungan kedinasan ke beberapa Kementrian di pusat, Lalampa Toboli telah sering kali menjadi pesanan sebagai oleh-oleh dari Parigi Moutong, karena alasan citarasanya yang nikmat.
Walaupun akan melibatkan banyaknya masyarakat, namun bahan baku yang akan diolah pada kegiatan tersebut nantinya akan dibebankan ke beberapa instansi terkait.
Seperti penyiapan bahan dasar beras ketan, nantinya akan di handel oleh Dinas Pertanian. Begitu juga dengan penyiapan ikan untuk bahan isian lalampa yang akan disediakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Parigi Moutong.
Masyarakat hanya diimbau dan diharapkan bisa berpartisipasi menyukseskan kegiatan tersebut dengan cara terlibat langsung dalam proses pembakaran.
“Mudah-mudahan rencana ini bisa terlaksana dan berjalan lancar. Melalui kesempatan ini kami juga mengharapkan dukungan dari semua masyarakat Kabupaten Parigi Moutong, khususnya masyarakat yang berada disepanjang rute untuk bisa terlibat langsung sukseskan kegiatan kedepan,” harapnya.
Sebelumnya, kegiatan pecahkan rekor MURI ini telah berhasil dilaksanakan di Kabupaten Parigi Moutong sebanyak dua kali. Kegiatan pertama yakni rekor MURI menyelam secara massal yang dipusatkan di Kecamatan Tinombo tahun 2014 silam.
Sementara keberhasilan pecahkan rekor MURI kedua kalinya melalui kegiatan renang estafet sepanjang pesisir pantai Kabupaten Parigi Moutong yang juga melibatkan masyarakat secara massal. faiz