PARIGI MOUTONG – Meski ikut terdampak bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter belum lama ini, namun Kabupaten Parigi Moutong tetap ikut berpartisipasi pada tugas kemanusiaan di sejumlah posko pengungsian di Kota Palu.
Saat ini, Relawan Kemanusiaan Parigi Moutong telah seminggu berada di Kota Palu dalam sejumlah aksi kemanusiaan, diantaranya, dapur umum, posko kesehatan, distribusi sembako, pembuatan MCK, pembangunan gedung serbaguna dan mushallah, pembuatan sekolah lapang, serta membantu TNI dalam pembangunan tenda pengungsian di kawasan Kelurahan Petobo dan Balaroa.
Sejak kemarin, tim relawan kemanusiaan yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong ini mendapatkan tambahan jumlah tenaga relawan dari Komunitas Trail Parigi.
Minggu pagi, Komunitas motor trail yang berjumlah sekitar 20 motor ini membagikan bantuan logistik di wilayah yang sulit dilalui kendaraan roda empat, tepatnya di perbukitan Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi. Untuk sampai ke tempat pengungsian ini, mereka harus melewati sungai yang membelah Kelurahan Baluri dengan kelurahan lainnya. “Yang mengungsi di tempat ini ada 96 KK, alhamdulillah kami bisa sampai kesana membawa bantuan setelah melewati sungai Buluri, “kata Abustan salah satu anggota Komunitas motor trail Parigi.
Sementara, Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu menjelaskan, relawan asal Parigi Moutong selalu siap diterjunkan dimana saja di wilayah yang terdampak gempa, guna meringankan beban mereka yang terkena musibah.
“Kami siap melayani permintaan tenaga relawan di mana saja bagi mereka yang membutuhkan, silahkan menghubungi kami di posko induk, “jelas Samsurizal, di Posko Induk Relawan Sulteng Bangkit Parigi Moutong, Jalan Munif Rahman, Lapangan Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Minggu (21/10).
Lebih lanjut kata mantan parajurit TNI AD berpangkat Kolonel itu, hari ini, Relawan Sulteng Bangkit Parigi Moutong, kembali mendapat tenaga tambahan dari Pramuka Kwarcab Parigi Moutong, sejumlah 25 orang, Sehingga kata dia, jumlah tenaga relawan yang tersedia saat ini, berjumlah 300 personil.
“300 tenaga relawan yang tersedia, memiliki keahlian yang berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan di lokasi terdampak bencana,” tandasnya.