PARIGI MOUTONG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) berharap Festival Durian Internasional, di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, tak sekedar seremoni.
Pasalnya, hakikat dan tujuan penyelenggaraan event Pariwitasa dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), yakni untuk menarik minat kunjungan dan wisatawan.
“Saya mendorong Pemerintah Daerah (Pemda), dan penyelenggara event, untuk memperhatikan upaya, bagimana mengemas event yang menarik, dan berkualitas,” kata Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bidang Managemen Krisis, Fajar Utomo, pada hari puncak Festival Durian Internasional, di Pantai Mosing, Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan, Kamis, 6 Juli 2023.
Bahkan, kata dia, menargetkan mendatangkan wisatawan luar daerah, yang akan bermanfaat konkret dan signifikan, untuk memutar roda perekonomian masyarakat.
Fajar Utomo berharap, Festival Durian Internasional, bisa masuk dalam kalender event nusantara, Kemenparekraf.
“Kiranya, hal itu menyemangati bapak dan ibu di daerah, untuk bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, baik di kabupaten mapun Provinsi Sulawesi Tengah,” tukasnya.
Sebab, bukan hanya tentang komoditas durian. Kabupaten Parimo, diyakini memiliki banyak potensi Pariwisata, karena letak geografisnya.
Di antaranya, di titik nol, tugu Khatulistiwa, budaya masyarakat, sport tourism, serta potensi olahraga Paralayang, dan wisata bahari.
“Tinggal bagaimana mengemas ini menjadi cantik, sehingga bisa mendatangkan wisatawan manca negara,” ujarnya.
Dalam rangka meraih target Pemerintah untuk membuka 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024, Fajar Utomo mengimbau Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata serta pemangku kepentingan, untuk memperhatikan tiga arahan Menpareraf terkait penyelenggaraan event.
Pertama, event harus relevan, kontennya sesuai dengan kebutuhan wisatawan saat ini. Kedua, pemanfaatan teknologi digital, mulai dari pengemasan, promosi yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan generasi.
“Ketiga Sustainable. Penyelenggaraan event yang berkelanjutan, akan memberikan manfaat positif, bukan hanya secara ekonomi dan budaya, tetapi juga lingkungan,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bidang Managemen Krisis, Fajar Utomo, pun menyampaikan dukungannya kepada Pemda Parimo atas pencanangan Kabupaten Parimo sebagai kabupaten durian, dan desa wisata. *TheOpini